Betang.id – Huawei Technologies Co telah meluncurkan versi terbaru dari sistem operasi HarmonyOS yang dikembangkan sendiri pada Kamis (18/1/2024).
Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan teknologi asal China tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dan membangun ekosistem perangkat lunak dalam negeri.
Versi baru HarmonyOS ini dirilis di tengah pembatasan yang diterapkan pemerintah AS terhadap Huawei.
Menurut chinadaily, lebih dari 800 juta perangkat, termasuk produk merek Huawei dan perangkat dari perusahaan pihak ketiga, telah dilengkapi dengan HarmonyOS. Jumlah ini meningkat dari 700 juta yang tercatat 5 bulan sebelumnya.
HarmonyOS Next: Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Pada sebuah konferensi di Shenzhen, provinsi Guangdong, China, CEO Bisnis Konsumen Huawei, Yu Chengdong, mengungkapkan bahwa versi terbaru, HarmonyOS Next atau yang secara kasar diterjemahkan sebagai Star River Edition, ditujukan untuk pengembang perangkat lunak.
Huawei mengklaim bahwa sistem operasi ini lebih ramah pengguna, lancar, aman, cerdas, dan saling terhubung.
Menurut Yu, “HarmonyOS dapat membuka batas baru industri senilai triliunan dolar. Sistem operasi yang asli memerlukan landasan dan ekosistem.
HarmonyOS telah berevolusi menjadi sistem operasi yang berjalan mulus di beragam perangkat.”
Dalam pengembangannya, HarmonyOS Next tidak lagi mendukung aplikasi Android atau membaca kode Android, menurut Huawei.
Meskipun demikian, lebih dari 200 aplikasi terkemuka telah mempercepat integrasinya ke ekosistem HarmonyOS.
Sebagai alternatif Android, HarmonyOS pertama kali diluncurkan pada Agustus 2019, tiga bulan setelah Huawei ditambahkan ke Daftar Entitas AS.
Hal ini mengakibatkan pembatasan akses Huawei terhadap teknologi penting AS. Sejak saat itu, Huawei terus mendorong adopsi HarmonyOS secara lebih luas.
Menurut TechInsights, firma riset asal Kanada, diproyeksikan bahwa HarmonyOS akan melampaui iOS milik Apple sebagai sistem operasi ponsel pintar terbesar kedua di China pada 2024.
Ambisi Huawei: Menguasai Pasar Sistem Operasi di China
Meskipun Android dari Google dan iOS dari Apple terus mendominasi pasar sistem operasi ponsel cerdas global, HarmonyOS dari Huawei diprediksi akan mengambil alih pasar di China.
Hal ini didorong oleh kembalinya Huawei dengan seri Mate 60 yang mendukung jaringan 5G.
TechInsights dalam sebuah laporan menyatakan bahwa HarmonyOS akan menjadi sistem operasi ponsel pintar terbesar kedua di China pada 2024.
Dalam rangka mendukung kesuksesan HarmonyOS, Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Internet Tiongkok, Dai Wei, mendorong perusahaan internet China untuk merangkul dan mendukung ekosistem HarmonyOS.
Dengan merangkul sistem operasi dalam negeri, perusahaan-perusahaan internet China dapat membantu memperkuat kedaulatan teknologi negara dan berkontribusi pada perkembangan ekosistem perangkat lunak domestik.
HarmonyOS dan Keberlanjutan Teknologi Huawei
Peluncuran versi terbaru HarmonyOS menunjukkan tekad Huawei dalam membangun ekosistem perangkat lunak dalam negeri yang kuat.
Pembatasan yang diterapkan pemerintah AS terhadap Huawei mendorong perusahaan ini untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dan mengembangkan solusi yang lebih mandiri.
Huawei terus memperluas adopsi HarmonyOS dengan mengintegrasikan lebih banyak aplikasi terkemuka ke dalam ekosistemnya.
Dalam jangka panjang, HarmonyOS diharapkan menjadi alternatif yang kompetitif bagi sistem operasi ponsel cerdas global seperti Android dan iOS.
Dengan dukungan dari lebih dari 800 juta perangkat yang telah dilengkapi dengan HarmonyOS, Huawei memiliki potensi untuk mengubah dan menguasai pasar sistem operasi di China.
Teknologi Huawei terus berkembang dan HarmonyOS merupakan langkah signifikan dalam rangka mencapai kemandirian teknologi yang diinginkan oleh perusahaan ini.
