Betang.id – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, telah menyoroti peran penting literasi media dalam meningkatkan pemahaman pemilih pemula dan mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Menurut Edy Pratowo, literasi politik dan media memiliki peran krusial dalam membentuk sikap politik yang cerdas dan kritis, terutama bagi pemilih pemula dan pemilih muda yang akan menghadapi Pemilu 2024.
Dalam acara Literasi Media 2023 dengan tema “Pemilih pemula dukung dan awasi siaran Pemilu 2024” yang diadakan di Palangka Raya, Senin, Edy Pratowo juga menekankan bahwa Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Tengah memegang peran yang sangat penting dalam memberikan literasi dan pemahaman kepada pemilih pemula.
Pemahaman ini mencakup pemahaman tentang peran media dan pengaruhnya dalam konteks politik. Dalam persiapannya menghadapi Pemilu 2024, Edy Pratowo mengungkapkan bahwa radio dan televisi memiliki peran krusial sebagai media penyampai pesan yang memengaruhi dinamika pemilu.
Edy Pratowo juga menyoroti pentingnya kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan literasi media. Hal ini terutama relevan dengan diterapkannya sistem penyiaran digital yang menggantikan sistem penyiaran analog. Saat ini, mayoritas negara di dunia telah beralih ke penyiaran digital, meninggalkan sistem penyiaran analog.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan peluang besar dalam meningkatkan literasi media di kalangan pemilih pemula. Sistem penyiaran digital memungkinkan akses yang lebih luas dan beragam terhadap informasi politik. Selain itu, media sosial dan platform daring lainnya juga memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi terkini tentang proses politik dan pemilu.
Edy Pratowo berpendapat bahwa literasi media bukan hanya tentang kemampuan membaca dan memahami berita, tetapi juga tentang kemampuan menganalisis informasi yang diterima secara kritis. Ini penting untuk memungkinkan pemilih pemula membuat keputusan politik yang informasional dan bijaksana.
Melalui upaya-upaya literasi media yang terorganisir dengan baik, pemilih pemula dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu politik, visi dan misi calon, serta peran media dalam membentuk persepsi publik. Dengan pemahaman yang lebih baik ini, pemilih pemula akan lebih siap dan mampu berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Dalam konteks Indonesia, literasi media juga akan membantu melawan penyebaran berita palsu dan informasi yang tidak akurat. Dengan keterampilan literasi media yang kuat, pemilih pemula akan lebih waspada terhadap hoaks dan memiliki kemampuan untuk memilah informasi yang benar dan sahih dari yang tidak benar.
Pentingnya literasi media juga dipahami oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Tengah, yang berperan dalam mengawasi dan mengatur konten media di wilayah tersebut. Dengan bekerja sama dengan pemangku kepentingan, KPID dapat memastikan bahwa informasi politik yang disampaikan melalui media adalah akurat, seimbang, dan tidak tendensius.
Selain itu, literasi media juga membantu pemilih pemula dalam memahami peran media dalam pembentukan opini publik. Media memiliki kekuatan untuk memengaruhi pandangan masyarakat tentang isu-isu politik dan calon yang bersaing. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana media bekerja, pemilih pemula dapat lebih kritis dalam menilai informasi yang mereka terima.
Sementara media digital telah menjadi sumber utama informasi bagi banyak orang, literasi media juga mencakup kemampuan untuk mengenali berita palsu dan berita yang bias. Pemilih pemula perlu memahami bagaimana mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dipercaya dan bagaimana menghindari tersebarnya informasi yang menyesatkan.
Dalam upaya meningkatkan literasi media, peran pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sangat penting. Mereka dapat bekerja sama untuk menyediakan program-program literasi media yang efektif, mengadakan pelatihan, seminar, dan kampanye edukasi untuk pemilih pemula.
Pentingnya literasi media juga relevan dengan lingkungan global yang semakin terhubung. Pemilih pemula di Indonesia harus mampu memahami isu-isu politik tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi juga dalam konteks global. Literasi media adalah salah satu kunci untuk membuka wawasan ini.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, literasi media harus menjadi prioritas bagi semua pihak yang peduli akan masa depan demokrasi di Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang politik dan media, pemilih pemula akan menjadi pemilih yang lebih cerdas, kritis, dan berdaya saing, yang dapat berkontribusi secara positif dalam proses demokrasi negara ini.