Betang.id – Loongson, produsen prosesor asal China, mengklaim bahwa prosesor terbarunya memiliki performa yang tinggi dan setara dengan Intel generasi ke-10.
Menurut Zhang Ge, wakil presiden Loongson, mereka berhasil meningkatkan performa single core prosesor terbarunya secara signifikan melalui riset dan pengembangan yang mereka lakukan.
Dua prosesor terbaru yang dimaksud adalah 3B6600 dan 3B7000.
Prosesor 3B6600 dirancang untuk perangkat mobile dan dilengkapi dengan delapan core LA864 dengan kecepatan 3GHz serta GPU terintegrasi LG200.
Sementara itu, prosesor 3B7000 ditujukan untuk perangkat desktop, meskipun jumlah core-nya tidak diungkapkan namun memiliki kecepatan hingga 3,5GHz.
Prosesor-prosesor tersebut dibekali dengan antarmuka modern seperti PCIe 4.0, SATA 3.0, USB 3.0, GMAC, dan dukungan HDMI.
Pada tahun 2023, Loongson juga merilis prosesor 3A6000 yang memiliki empat core dengan kecepatan 2,5GHz.
Saat di-benchmark, prosesor ini memiliki performa yang setara dengan Intel quad core generasi ke-10 dengan skor 43,1/54,6 di tes SPEC single thread dan 7400 di Unixbench.
Zhang menyatakan bahwa performa single core prosesor terbaru mereka meningkat 20 kali lipat dibanding generasi sebelumnya, namun masih mengalami kesulitan dalam mengejar performa multi core prosesor-prosesor kekinian lainnya.
Kehadiran prosesor baru dari Loongson ini datang saat pemerintah China memblokir penggunaan produk Intel dan AMD di sejumlah badan pemerintahan serta mendorong penggunaan chip buatan dalam negeri.
Kebijakan ini diumumkan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China pada tanggal 26 Desember.
Pusat Evaluasi Keamanan Teknologi Informasi China juga merilis daftar prosesor dan sistem operasi buatan dalam negeri yang dianggap aman dan andal.
Dengan kebijakan pengadaan baru ini, China berusaha untuk mencapai swasembada teknologi di sektor militer, pemerintahan, dan negara dengan mengandalkan teknologi lokal pada tahun 2027.
China berharap bahwa prosesor-prosesor lokal seperti Loongson dapat mengurangi ketergantungan negara pada chip buatan asing seperti Intel dan AMD.
