Daerah

Kabupaten Gunung Mas Raih Insentif Fiskal Rp5,9 Miliar untuk Penurunan Stunting

Avatar of Ahmad Azzam
608
×

Kabupaten Gunung Mas Raih Insentif Fiskal Rp5,9 Miliar untuk Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini
Kabupaten Gunung Mas Raih Insentif Fiskal Rp5,9 Miliar untuk Penurunan Stunting

Betang.id – Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, akan menerima insentif fiskal sebesar Rp5,9 miliar dari pemerintah pusat sebagai penghargaan atas peningkatan kinerja mereka dalam upaya menurunkan angka stunting atau gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis.

Kabupaten Gunung Mas telah mencapai pencapaian yang baik dalam mengatasi masalah stunting ini, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 350 tahun 2023 mengenai Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan, Kategori Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tahun Anggaran 2023 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota.

Jaya, seorang pejabat dari Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, mengungkapkan, “Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, tingkat stunting di Gunung Mas saat ini merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota se-Kalteng.”

Dalam laporan SSGI tahun 2021, angka stunting di Gunung Mas mencapai 35,9 persen. Namun, pada tahun 2022, kabupaten ini berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi sekitar 17,9 persen.

Oleh karena itu, pemerintah pusat memberikan insentif fiskal sebesar Rp5,9 miliar kepada Gunung Mas sebagai penghargaan atas prestasi mereka. Dana ini nantinya akan digunakan untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

Penerimaan insentif fiskal ini diharapkan akan meningkatkan semangat semua pihak yang terlibat dalam upaya penurunan stunting di kabupaten Gunung Mas, yang juga dikenal dengan sebutan ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.’

“Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak. Namun, Pemerintah Kabupaten terus berupaya agar angka stunting dapat turun di bawah 14 persen pada tahun 2024 mendatang,” ungkap Jaya.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Jaya juga mengajak semua pihak untuk bersatu dan bekerja sama dalam mencapai angka stunting di bawah 14 persen pada tahun 2024 mendatang.