Berita

Amazon Kehilangan $25 Miliar Akibat Perangkat yang Didukung Alexa

Avatar of Enny Riana
1331
×

Amazon Kehilangan $25 Miliar Akibat Perangkat yang Didukung Alexa

Sebarkan artikel ini
Amazon Kehilangan $25 Miliar Akibat Perangkat yang Didukung Alexa

Betang.id – Amazon dilaporkan mengalami kerugian lebih dari $25 miliar di divisi perangkatnya antara 2017 dan 2021. Strategi komersial yang diterapkan oleh pendiri dan mantan CEO Jeff Bezos diduga menjadi penyebab utama kegagalan ini. The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa pendekatan Bezos adalah menjual perangkat seperti speaker Echo dengan harga rendah agar pelanggan tertarik menggunakan layanan tambahan Amazon seperti keamanan atau berbelanja online menggunakan asisten suara Alexa.

Strategi Bisnis yang Gagal

Model bisnis yang diterapkan oleh Bezos ini sering dibandingkan dengan strategi Gillette yang menjual gagang pisau cukur dengan harga rendah untuk menghasilkan uang dari pembelian pisau isi ulang. Namun, bukannya membeli lebih banyak layanan, pelanggan justru lebih sering menggunakan perangkat Echo untuk aplikasi gratis seperti menyetel alarm atau mendapatkan pembaruan cuaca.

“Kami khawatir kami telah mempekerjakan 10.000 orang dan kami hanya membuat pengatur waktu yang cerdas,” kata seorang mantan karyawan senior kepada WSJ. Cerita tersebut menjelaskan bahwa Amazon menggunakan model “dampak hilir” yang memberikan nilai finansial pada suatu layanan atau produk berdasarkan cara pelanggan berbelanja dalam ekosistemnya setelah mereka membeli perangkat. Namun, model ini tidak berhasil dengan penjualan perangkat Echo.

Tinjauan Profitabilitas oleh Andy Jassy

Setelah menggantikan Bezos sebagai CEO tiga tahun lalu, Andy Jassy melakukan tinjauan profitabilitas terhadap divisi bisnis perusahaan, termasuk divisi perangkat. Timnya fokus pada asisten suara Alexa dan perangkat Echo, dan dia menugaskan mereka untuk menemukan cara memonetisasi perangkat dan teknologinya.

WSJ melaporkan bahwa Amazon berencana meluncurkan tarif berbayar untuk Alexa bulan ini sebagai bagian dari rencana perombakan asisten suara yang juga dapat menyertakan fitur AI. Dengan strategi baru ini, divisi perangkat dan layanannya “telah membangun banyak bisnis yang menguntungkan bagi Amazon dan berada dalam posisi yang baik untuk terus melakukannya di masa depan”.

Dukungan Amazon terhadap Strategi Ritel Pemimpin Kerugian

Juru bicara Amazon menyatakan bahwa strategi ritel pemimpin kerugian adalah strategi yang didukung oleh perusahaan. “Sebagai sebuah perusahaan, kami mengukur dan meninjau bisnis kami melalui lensa yang berbeda. Salah satu sudut pandangnya adalah bagaimana masing-masing bisnis kami dapat membantu satu sama lain untuk berkembang,” kata juru bicara tersebut.

E-reader Kindle Amazon adalah contoh sukses model dampak hilir karena pelanggan yang membelinya sering kali membeli buku atau buku audio dari perusahaan e-niaga atau mendaftar ke Kindle Unlimited.

Kinerja Amazon yang Membaik

Terlepas dari divisi perangkat yang boncos, kinerja Amazon kini telah kembali pada track yang menggembirakan. Tercermin pada pencapaian perusahaan pada 2023. Pemotongan biaya dan rekor musim liburan, termasuk peningkatan penjualan online sebesar 9% pada kuartal keempat, mengubah kerugian $2,7 miliar pada 2022 menjadi laba $30,4 miliar di akhir 2023.

Pendapatan operasional raksasa teknologi itu melonjak dari $12,2 miliar pada 2022 menjadi $36,9 miliar pada tahun lalu, dengan sebagian besar laba tersebut berasal dari divisi layanan webnya, AWS, yang memiliki pendapatan sebesar $24,6 miliar. Total penjualan perusahaan meningkat 12% menjadi $574,8 miliar.

Pemotongan Biaya sebagai Prioritas Utama

Menyusul tahun yang mengecewakan pada 2022, CEO Amazon Andy Jassy mengatakan bahwa pengurangan biaya adalah prioritas utamanya, dan perusahaan mengambil sejumlah inisiatif untuk memangkas biaya, termasuk menerapkan PHK di seluruh perusahaan. Amazon diperkirakan telah menghilangkan sekitar 27.000 pekerjaan tahun lalu, dan di antara korbannya adalah anggota staf dari Comixology yang sekarang ditutup, yang dipecat pada Januari lalu.

Rencana Masa Depan Amazon

Dengan strategi baru yang diterapkan, Amazon berupaya untuk memonetisasi perangkat dan teknologinya, termasuk memperkenalkan tarif berbayar untuk Alexa dan menyertakan fitur AI yang lebih canggih. Juru bicara perusahaan menyatakan bahwa divisi perangkat dan layanan Amazon berada dalam posisi yang baik untuk terus menguntungkan di masa depan. Model dampak hilir tetap menjadi fokus utama, dengan contoh sukses seperti e-reader Kindle yang terus mendukung pertumbuhan penjualan buku dan buku audio.

Amazon juga terus mengevaluasi bisnisnya melalui berbagai perspektif untuk memastikan bahwa setiap divisi dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan keseluruhan perusahaan. Hal ini mencakup strategi untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi operasional di berbagai sektor bisnisnya.

Penilaian terhadap Kinerja Alexa dan Echo

Meski mengalami kerugian besar, Amazon tidak menyerah dengan perangkat yang didukung Alexa. Tinjauan profitabilitas dan langkah-langkah monetisasi baru menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperbaiki strategi dan mengoptimalkan potensi perangkat Echo dan asisten suara Alexa.

Implikasi Terhadap Industri Teknologi

Kerugian besar yang dialami Amazon dari divisi perangkatnya menjadi pelajaran berharga bagi industri teknologi. Model bisnis yang mengandalkan penjualan perangkat dengan harga rendah dan berharap mendapatkan keuntungan dari layanan tambahan ternyata tidak selalu berhasil.

Industri teknologi harus terus berinovasi dan mencari model bisnis yang lebih efektif untuk memastikan profitabilitas jangka panjang. Perusahaan seperti Amazon yang mampu beradaptasi dan mengubah strategi mereka memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.