Betang.id – Intel menghadapi tantangan baru yang semakin mengancam posisinya sebagai pemimpin pasar prosesor. Setelah masalah stabilitas pada prosesor generasi ke-13 dan ke-14, perusahaan ini juga dilanda isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan ancaman tuntutan dari pemegang saham. Di tengah kondisi yang kacau ini, Intel juga harus menghadapi kenyataan bahwa pangsa pasarnya yang dominan kini mulai terancam oleh kompetitor utama, AMD.
Berita Buruk untuk Intel
Meskipun Intel masih memimpin pasar, posisinya semakin tergerus oleh AMD. Berdasarkan data dari Mercury Research, meski total penjualan prosesor x86 Intel menunjukkan peningkatan, hal ini lebih disebabkan oleh stagnasi penjualan chip konsol AMD, terutama terkait penurunan penjualan konsol Xbox. Konsol tersebut diperkirakan sudah mencapai masa matang, sehingga para penggemar kini bersiap menyambut konsol generasi berikutnya.
AMD Perlahan Mengejar
Yang lebih mengkhawatirkan bagi Intel adalah peningkatan pangsa pasar AMD di berbagai segmen. Pada kuartal kedua tahun 2024, pangsa pasar prosesor desktop AMD naik menjadi 23%, dari sebelumnya 19,4% pada tahun lalu. Peningkatan ini berarti penurunan bagi Intel, mengingat keduanya adalah pemain utama di pasar prosesor x86.
Di sektor prosesor laptop, AMD juga menunjukkan kenaikan signifikan, dari 16,5% pada tahun lalu menjadi 20,3% di kuartal kedua tahun ini. Bahkan, di segmen server, pangsa pasar AMD melonjak dari 18,6% menjadi 24,1% pada tahun 2024.
Intel Harus Bertindak Cepat
Data ini jelas menjadi peringatan bagi Intel. Jika tidak segera melakukan langkah strategis untuk meningkatkan penjualan, bukan tidak mungkin posisi dominan mereka akan tergeser oleh AMD. Dengan prosesor terbaru yang dianggap kurang menjanjikan, Intel harus bertumpu pada generasi prosesor berikutnya yang diharapkan dapat mengatasi masalah sebelumnya dan menjaga posisi mereka di puncak pasar.
