Berita

Data ASN Diduga Bocor dan Dijual oleh Hacker, Pemerintah Diminta Bertindak

Avatar of Yenni Arianti
1434
×

Data ASN Diduga Bocor dan Dijual oleh Hacker, Pemerintah Diminta Bertindak

Sebarkan artikel ini
Data ASN Diduga Bocor dan Dijual oleh Hacker, Pemerintah Diminta Bertindak

Betang.id – Pada akhir Juni 2024, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh berita tentang kebocoran server PDN milik pemerintah akibat serangan ransomware oleh hacker. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran luas, bukan hanya di kalangan masyarakat, tetapi juga pemerintah. Baru-baru ini, muncul dugaan bahwa data Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah bocor dan dijual di forum hacker. Benarkah kabar tersebut?

Data ASN Bocor dan Dijual di Forum Hacker

Data Apa Saja yang Bocor?

Berdasarkan informasi yang beredar, data ASN dilaporkan telah bocor dan dijual oleh seorang hacker bernama TopiAx di Breach Forums. Data tersebut diduga dijual dengan harga $10 ribu, atau sekitar Rp 159,4 juta. Data yang bocor ini mencakup berbagai informasi penting ASN, termasuk nama, tempat dan tanggal lahir, jabatan, instansi, alamat, nomor ponsel, email, tanggal pengangkatan sebagai CPNS dan PNS, serta informasi lainnya.

Beberapa bukti kebocoran data ini telah beredar di internet, menunjukkan bahwa data ASN yang bocor tersebut memang nyata dan tersebar di forum-forum hacker.

Respon Pemerintah terhadap Dugaan Kebocoran Data

Apa Tanggapan Pemerintah?

Menanggapi kabar kebocoran data tersebut, Pratama Persadha, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, menjelaskan bahwa selain data yang bocor, masih banyak lagi data lain, baik dalam bentuk teks biasa (cleartext) maupun data yang telah diolah dengan metode kriptografi. Data yang diunggah di Breach Forums diketahui mencakup contoh data dari 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Provinsi Aceh. Pihak CISSReC juga telah melakukan verifikasi secara acak dengan menghubungi 13 ASN yang namanya tercantum melalui WhatsApp.

Hingga artikel ini ditulis (11/8), belum ada konfirmasi resmi dari pihak BKN maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait dugaan kebocoran data ASN ini. CISSReC telah mendorong pemerintah untuk segera membentuk badan perlindungan data pribadi warga Indonesia guna mengantisipasi kebocoran data yang semakin sering terjadi belakangan ini.