Berita

Permintaan Tinggi Perangkat 5G Mendorong Pemulihan Pasar Smartphone Indonesia

Avatar of Enny Riana
1320
×

Permintaan Tinggi Perangkat 5G Mendorong Pemulihan Pasar Smartphone Indonesia

Sebarkan artikel ini
Permintaan Tinggi Perangkat 5G Mendorong Pemulihan Pasar Smartphone Indonesia

Betang.id – Pasar smartphone Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada kuartal kedua tahun 2024, setelah mengalami penurunan tajam selama delapan kuartal berturut-turut hingga akhir 2023. Laporan dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa pengiriman smartphone di Indonesia tumbuh sebesar 20% pada Q2 2024, dipicu oleh lonjakan permintaan perangkat 5G yang meningkat 98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perangkat 5G kini menyumbang 32% dari total pengiriman smartphone di Indonesia.

Pertumbuhan Pesat di Segmen 5G

Pertumbuhan perangkat 5G didorong oleh segmen kelas menengah dengan rentang harga $200 hingga $399, yang mencatatkan peningkatan luar biasa sebesar 141% dan menyumbang 60% dari total pengiriman 5G. Ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin tertarik untuk mengadopsi teknologi 5G, meskipun layanan 5G di negara ini masih menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan frekuensi dan mahalnya investasi.

Dominasi dan Dinamika Pasar Vendor Smartphone

Xiaomi berhasil naik ke posisi puncak, menggeser posisi keempat yang ditempatinya pada periode yang sama tahun lalu. Dengan pangsa pasar sebesar 18,1%, Xiaomi mencatatkan peningkatan pengiriman perangkat sebesar 42%. Sebaliknya, Oppo mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 3,4% menjadi 17,9%, meskipun pengirimannya tetap stabil.

Vivo tetap berada di posisi ketiga dengan peningkatan pangsa pasar menjadi 17,7% dan total pengiriman yang meningkat 27%. Sementara itu, Samsung mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 2,2% menjadi 16%, meski pengiriman perangkatnya naik sebesar 5%. Samsung masih memimpin pasar pengiriman perangkat 5G dengan pangsa sebesar 31%.

Realme menempati posisi kelima dengan pangsa pasar yang stabil di angka 10,3%, dan peningkatan pengiriman sebesar 17%.

Tantangan dan Prospek Teknologi 5G di Indonesia

Meski terjadi peningkatan dalam pengiriman perangkat 5G, adopsi layanan 5G di Indonesia masih terhambat. Sejak diluncurkan pada Mei 2021, perkembangan layanan 5G di Indonesia terbilang lambat. Keterbatasan frekuensi, biaya investasi yang tinggi, dan kurangnya use case yang kuat menjadi beberapa faktor penghambat utama.

Konsumen Indonesia tampaknya tidak terlalu merasakan perbedaan antara smartphone 4G dan 5G, sehingga minat terhadap perangkat 5G sempat mengalami penurunan. Pada Q3 2023, pasar smartphone Indonesia sempat didominasi oleh perangkat 4G, dengan pangsa pasar 4G yang meningkat menjadi 86% dari sebelumnya 82%.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, dan tanpa adanya aplikasi “killer” yang memanfaatkan keunggulan 5G, adopsi teknologi ini tetap menghadapi tantangan, meskipun prospek jangka panjangnya masih positif. Pertumbuhan yang signifikan pada Q2 2024 menunjukkan potensi besar, namun keberhasilan jangka panjang akan sangat tergantung pada peningkatan layanan dan inovasi yang mendukung ekosistem 5G di Indonesia.