Betang.id – Foto CEO Huawei, Richard Yu, yang tampak menggunakan prototipe smartphone lipat tiga Huawei, kini beredar luas di media sosial. Meski juru bicara perusahaan belum memberikan komentar resmi terkait rumor ini, kehadiran gambar tersebut memicu spekulasi bahwa Huawei akan menjadi produsen pertama yang merilis perangkat lipat tiga.
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep smartphone lipat telah mendapatkan perhatian besar dari berbagai produsen smartphone. Meski Samsung dan TCL telah mengeksplorasi ide smartphone lipat tiga, hingga saat ini belum ada yang meluncurkan produk tersebut secara komersial. Sementara itu, Apple juga dirumorkan tengah mengembangkan perangkat lipat dengan desain clamshell yang akan dirilis pada 2026. Namun, Huawei tampaknya akan lebih dahulu membawa inovasi ini ke pasar.
Huawei Hadirkan smartphone lipat tiga dengan Layar 10 Inci
Menurut bocoran yang beredar, smartphone lipat tiga Huawei akan memiliki layar yang bisa dibuka hingga ukuran 10 inci. Layar ini dapat dilipat dengan mekanisme engsel ganda yang memungkinkan perangkat terbagi menjadi tiga bagian: satu bagian dilipat ke dalam, sementara bagian lainnya dilipat ke luar. Ini menjadikannya inovasi terbaru yang berbeda dari desain smartphone lipat pada umumnya.
Chipset yang digunakan oleh perangkat lipat tiga ini dikabarkan adalah Kirin seri 9, yang juga akan hadir di Huawei Mate 70, perangkat lain yang diharapkan diluncurkan pada September mendatang. Menariknya, smartphone lipat tiga ini mungkin akan lebih dahulu meluncur sebelum Mate 70, meskipun ketersediaannya mungkin terbatas hanya di China pada awal peluncuran.
Spesifikasi dan Fitur Lain yang Diharapkan
Foto yang bocor menunjukkan desain smartphone lipat tiga ini memiliki lubang kamera di sisi kiri layar. Meskipun merupakan perangkat lipat tiga, ketebalannya dikabarkan tetap wajar dan tidak mengganggu kenyamanan penggunaan. Selain itu, Huawei tampaknya berencana untuk menyematkan fitur kecerdasan buatan (AI) yang ditingkatkan, sejalan dengan tren industri di mana para produsen smartphone dari Tiongkok seperti Huawei, Honor, Oppo, dan Vivo berfokus pada integrasi GenAI ke dalam produk mereka.
Pasar smartphone lipat sendiri terus berkembang dengan pesat. Menurut data dari firma riset Omdia, tahun 2023 akan menjadi tahun ledakan smartphone lipat, dengan 18 perangkat lipat yang telah dirilis, dan satu lagi dijadwalkan akan hadir sebelum akhir tahun. Dari 18 smartphone lipat tersebut, 16 di antaranya diproduksi oleh produsen asal Tiongkok, dan sebagian besar menggunakan layar OLED buatan dalam negeri.
Huawei diperkirakan akan memanfaatkan tren ini, menggabungkan inovasi teknologi mereka dengan kebutuhan konsumen yang semakin menginginkan perangkat multifungsi dengan desain yang lebih fleksibel. Layar smartphone lipat diprediksi akan terus mengalami peningkatan permintaan, dengan perkiraan mencapai 14,5 juta unit pada 2024. Pabrikan OLED dari Tiongkok diproyeksikan akan memasok hingga 13 juta layar untuk produsen smartphone di negara tersebut.
Tantangan Harga dan Produksi
Meskipun teknologi ini sangat menjanjikan, harga untuk mengembangkan dan memproduksi smartphone lipat tiga tetap menjadi tantangan besar. Menurut bocoran dari akun media sosial X (@jasonwill101), harga prototipe rekayasa smartphone lipat tiga Huawei saat ini mencapai lebih dari 35.000 RMB atau sekitar Rp 77 juta. Angka ini hampir dua kali lipat dari harga Samsung Galaxy Z Fold 6 yang saat ini menjadi salah satu smartphone lipat premium di pasaran.
Namun, Huawei dikabarkan sedang berupaya menekan biaya produksi agar perangkat ini dapat dijual dengan harga yang lebih kompetitif. Meski demikian, versi produksi massal dari smartphone ini kemungkinan tetap akan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, menjadikannya salah satu perangkat paling mahal di pasar smartphone lipat.
Masa Depan smartphone lipat tiga
Dengan kehadiran perangkat lipat tiga, Huawei berpotensi menjadi pemimpin di pasar smartphone lipat yang terus berkembang. Desain inovatif dan fitur-fitur canggih seperti layar 10 inci yang dapat dilipat serta integrasi AI yang lebih baik, akan membuat perangkat ini menarik bagi konsumen yang menginginkan teknologi terbaru.
Namun, keberhasilan smartphone lipat tiga ini juga akan sangat bergantung pada bagaimana Huawei bisa mengatasi tantangan harga dan produksi, serta bagaimana perangkat ini diterima oleh pasar global. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan persaingan yang ketat di industri smartphone, Huawei harus siap menghadapi persaingan dari pemain besar lainnya seperti Samsung, Apple, dan produsen smartphone asal Tiongkok lainnya.
Perangkat ini juga bisa menjadi bukti lebih lanjut bahwa pabrikan Tiongkok seperti Huawei semakin memperkuat dominasi mereka dalam pengembangan teknologi smartphone lipat, melampaui produsen dari Korea yang sebelumnya mendominasi pasar ini.
