Betang.id – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah melakukan kaji tiru ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan kawasan konservasi di wilayahnya. Kaji tiru ini bertujuan untuk mengadopsi praktik terbaik dalam pengelolaan kawasan konservasi yang sudah diterapkan di NTB, dengan harapan dapat diimplementasikan di Kalteng.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi, memperkuat sinergi dalam pengawasan kawasan konservasi, serta mengelola terumbu karang dengan lebih baik,” ujar Kepala Dislutkan Kalteng, Darlianjah, ketika dihubungi dari Palangka Raya pada hari Kamis.
Darlianjah menjelaskan bahwa kaji tiru tersebut melibatkan pengamatan terhadap efektivitas pengelolaan kawasan konservasi di NTB, yang mencakup berbagai zona seperti zona inti, zona pemanfaatan, zona perikanan berkelanjutan, serta zona lainnya di kawasan konservasi GITA NADA, Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Selain itu, tim juga mempelajari pengelolaan kawasan konservasi di Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara.
Selain aspek zonasi, kaji tiru ini juga mencakup perizinan pemanfaatan ruang laut. Mereka mengamati bagaimana pemanfaatan ruang laut untuk berbagai kegiatan, baik yang dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah, maupun masyarakat di kawasan konservasi tersebut. Hal ini penting dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
“Tujuan utama dari kaji tiru ini adalah untuk meningkatkan kapasitas aparatur kami, terutama dalam hal wawasan dan keterampilan terkait pengelolaan kawasan konservasi. Kami ingin menerapkan praktik terbaik, seperti transplantasi terumbu karang, serta mengembangkan aplikasi ruang zonasi kawasan konservasi perairan di Kalteng,” tambahnya.
Dengan adanya peningkatan kompetensi pegawai di bidang kelautan, pesisir, dan pengelolaan pulau-pulau kecil, Dislutkan Kalteng berharap bahwa langkah ini akan membantu meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi kelautan dan perikanan di Kalteng agar menjadi lebih baik dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Dislutkan NTB, Muslim, menyambut baik kegiatan kaji tiru ini. Ia berharap agar pengalaman dan pengetahuan yang didapat oleh tim dari Kalteng selama di NTB dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pengelolaan kawasan konservasi kelautan dan perikanan di daerah asal mereka.
Kegiatan kaji tiru ini diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk pengelolaan kawasan konservasi di Kalteng yang lebih terarah dan sesuai dengan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan. Kawasan konservasi yang dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi ekosistem laut, tetapi juga bagi masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut untuk kehidupan sehari-hari.
Ke depan, Dislutkan Kalteng berencana untuk mengimplementasikan hasil kaji tiru ini dalam program-program konservasi yang telah dirancang. Salah satu program yang direncanakan adalah pembuatan aplikasi ruang zonasi kawasan konservasi perairan, yang akan memudahkan pengelolaan kawasan tersebut secara lebih efektif dan efisien. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pengawasan dan pengelolaan kawasan konservasi dapat dilakukan dengan lebih baik, serta potensi pelanggaran zonasi dapat diminimalisir.
Selain itu, Dislutkan Kalteng juga akan memfokuskan pada program transplantasi terumbu karang sebagai bagian dari upaya restorasi ekosistem laut yang rusak. Terumbu karang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, dan program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kelestarian lingkungan serta meningkatkan potensi pariwisata bahari di Kalteng.
Dengan kerjasama dan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak swasta, diharapkan kawasan konservasi di Kalteng dapat dikelola secara optimal dan berkelanjutan. Hasil kaji tiru ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif untuk pengembangan konservasi kelautan dan perikanan di Kalimantan Tengah, sekaligus menjadi model bagi daerah lain yang ingin meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi mereka.