Daerah

DPRD Kotim Soroti Potensi Wisata dan Ekonomi dari Car Free Day di Taman Kota Sampit

Avatar of Edo Wahyudi
1666
×

DPRD Kotim Soroti Potensi Wisata dan Ekonomi dari Car Free Day di Taman Kota Sampit

Sebarkan artikel ini
DPRD Kotim Soroti Potensi Wisata dan Ekonomi dari Car Free Day di Taman Kota Sampit
Anggota DPRD Kotim Marudin

Betang.id – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Marudin, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan “Car Free Day” (CFD) di Taman Kota Sampit. Menurutnya, CFD memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor wisata, olahraga, dan ekonomi lokal.

“CFD ini bisa menjadi sarana rekreasi, wisata, olahraga, dan juga mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah ini, khususnya di Kota Sampit,” ujar Marudin di Sampit pada Jumat. Ia menilai bahwa pelaksanaan CFD akan membawa berbagai manfaat positif yang sudah terbukti di kota-kota lain.

Marudin mengungkapkan bahwa di Palangka Raya, CFD telah membantu ratusan pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ia percaya bahwa model yang sama bisa diterapkan di Kotim untuk mendukung UMKM lokal dan memperkuat ekonomi daerah. “Contohnya, di Palangka Raya ada ratusan pelaku UMKM yang bergantung pada momentum CFD untuk mendongkrak pendapatan. Hal ini bisa diterapkan di Kotim untuk membantu para pelaku UMKM lokal dan meningkatkan perekonomian daerah,” jelasnya.

Marudin berharap CFD di Taman Kota Sampit dapat berkontribusi pada pertumbuhan industri pariwisata di Kotim, khususnya dengan konsep MICE (Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Dia meyakini bahwa Taman Kota Sampit dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. “Kegiatan CFD ini bisa kita dorong untuk menjadi bagian dari industri pariwisata MICE. Taman Kota Sampit harus menjadi pusat pertumbuhan kegiatan masyarakat, termasuk mendukung pertumbuhan UMKM, serta menjadi tempat olahraga dan rekreasi,” tambahnya.

Meski begitu, Marudin menekankan bahwa pelaksanaan CFD harus dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan dan aktivitas masyarakat sekitar. Ia mengharapkan pemerintah untuk memberikan dukungan yang tepat, termasuk pembinaan dan penataan bagi UMKM di area CFD. “Pemberlakuan CFD jangan sampai menghambat kegiatan atau aktivitas masyarakat di lokasi. Pemerintah diharapkan dapat memberikan pendampingan, pembinaan, dan penataan bagi UMKM yang berada di sekitar area CFD,” ujarnya.

Marudin juga mengingatkan pentingnya manajemen lalu lintas dan penanganan sampah di sekitar Taman Kota Sampit. Ia meminta agar Dinas Perhubungan dan Satlantas melakukan rekayasa lalu lintas untuk mencegah masalah yang tidak diinginkan. Selain itu, penanganan sampah harus menjadi perhatian utama agar CFD menjadi budaya positif bagi masyarakat. “Penanganan sampah juga harus diperhatikan. CFD harus menjadi budaya yang positif bagi masyarakat, termasuk dalam hal kebersihan. Tempat sampah yang cukup harus disediakan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” tandasnya.