Daerah

Pendiri PAN Kotim Yakin Kualitas Pasangan Rudini-Paisal Tak Perlu Diragukan

Avatar of Edo Wahyudi
1652
×

Pendiri PAN Kotim Yakin Kualitas Pasangan Rudini-Paisal Tak Perlu Diragukan

Sebarkan artikel ini
Pendiri PAN Kotim Yakin Kualitas Pasangan Rudini-Paisal Tak Perlu Diragukan

Betang.id – Pasangan Muhammad Rudini Darwan Ali dan Paisal Damarsing yang maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, dalam Pilkada 2024, dinilai memiliki kualitas yang mumpuni oleh tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Kotim, Gusti Abdul Kaspul Anwar. Menurutnya, kedua calon ini memiliki pengalaman dan integritas yang tak diragukan.

“Dari segi latar belakang, Rudini dan Paisal tidak perlu diragukan lagi. Terutama Rudini, yang merupakan putra almarhum Darwan Ali, Bupati Seruyan dua periode. Darah politik dari sang ayah sudah menjadi bagian dari dirinya,” ujar Kaspul di Sampit, Jumat (15/9).

Kaspul, selain dikenal sebagai pendiri PAN Kotim, juga merupakan figur berpengaruh di masyarakat. Selama hampir 30 tahun, ia dipercaya menjabat Ketua RT 27 Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Selain itu, Kaspul adalah salah satu pengurus pertama di Masjid Al Falah dan Musala Riyatul Jannah, yang membuatnya dihormati sebagai tokoh masyarakat.

Menurut Kaspul, latar belakang Rudini yang berasal dari keluarga politisi memberikan modal kuat bagi Rudini dalam memimpin Kotim ke depannya. Ayahnya, Darwan Ali, dikenal sebagai Bupati Seruyan dari tahun 2003 hingga 2013, yang juga memiliki pengaruh besar di dunia politik Kalimantan Tengah. Beberapa anak Darwan Ali, termasuk Rudini, terjun ke politik, menambah keyakinan Kaspul bahwa Rudini memiliki bekal yang baik untuk memimpin Kotim.

Empat dari enam anak Darwan Ali telah meniti karier di dunia politik. Ahmad Ruswandi pernah menjadi Ketua DPRD Seruyan, Iswanti pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kalimantan Tengah serta Wakil Bupati Seruyan, dan kini maju sebagai calon Bupati Seruyan. Rudini sendiri pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kotim dan kini memimpin DPD PAN Kotim. Sementara adiknya, Rizky Amalia, juga terjun ke dunia politik dan pernah menjadi anggota DPRD Kalteng.

“Dari segi pengalaman politik, Rudini jelas tidak diragukan lagi. Ia telah banyak belajar dari ayahnya. Wawasan tentang pemerintahan dan undang-undang sudah tentu ia miliki,” tambah Kaspul.

Selain pengalaman politik, Kaspul juga memuji sikap dan perilaku Rudini, yang dinilainya selalu menghormati orang yang lebih tua dan bersedia mendengarkan kritik dari masyarakat. Sifat seperti ini menurutnya sangat penting bagi seorang pemimpin. Kaspul menyebutkan bahwa Rudini tidak pernah memutuskan silaturahmi dan selalu terbuka dalam berkomunikasi dengan masyarakat, bahkan ketika ada perbedaan pendapat.

“Saya tidak suka kalau ada pemimpin yang setelah terpilih, tiba-tiba sulit dihubungi. Rudini bukan orang seperti itu. Dia selalu mendengarkan aspirasi masyarakat,” jelasnya.

Rudini juga memiliki pengalaman dalam Pilkada sebelumnya. Pada Pilkada Kotim 2015, ia maju dan bersaing dengan mantan iparnya, Supian Hadi, meskipun selisih suara antara keduanya cukup signifikan, dengan Rudini meraih 24,63 persen suara. Di Pilkada 2020, Rudini kembali bertarung dan menduduki posisi kedua dari empat pasangan calon, dengan selisih suara tipis dari pemenang.

Menurut Kaspul, pengalaman Rudini dalam dua kali Pilkada sebelumnya akan menjadi pelajaran berharga untuk menyusun strategi lebih matang pada Pilkada 2024. Rudini dinilai lebih siap dan memiliki potensi besar untuk memenangkan kontestasi kali ini.

Sementara itu, mengenai pasangan Rudini, Paisal, Kaspul menilai bahwa meskipun ia belum mengenal Paisal secara mendalam, pengalaman politik Paisal juga patut diperhitungkan. Paisal pernah menjadi anggota DPRD Kotim dan Ketua PAC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kecamatan Cempaga. Jabatan tersebut membuktikan bahwa Paisal memiliki kapabilitas dan integritas dalam dunia politik.

“Pengalaman sebagai anggota DPRD tentu memberikan wawasan yang baik tentang pemerintahan. Dengan usia mereka yang sama-sama 38 tahun, komunikasi antara Rudini dan Paisal tentu akan lebih lancar,” ujar Kaspul.

Kaspul bahkan menyebut pasangan Rudini-Paisal sebagai “kuda hitam” dalam Pilkada Kotim 2024, yang akan menjadi pesaing serius bagi pasangan calon lainnya. Meskipun pasangan ini hanya diusung oleh satu partai, Kaspul menilai hal tersebut bukanlah kekurangan. Menurutnya, banyak partai pengusung tidak selalu menjamin kemenangan, bahkan terkadang justru menimbulkan polemik internal.

“Kadang terlalu banyak partai pengusung justru membuat polemik. Dengan satu partai, koalisi akan lebih solid,” ungkapnya.

Kaspul menambahkan, Pilkada berbeda dengan Pilpres atau Pileg, karena dalam Pilkada, masyarakat lebih melihat pada kualitas personal calon yang mereka kenal. Bahkan, simpatisan partai bisa saja memilih calon yang berbeda jika tidak sejalan dengan hati nuraninya.

Menutup pernyataannya, Kaspul berharap agar Rudini-Paisal, jika terpilih, lebih memperhatikan infrastruktur dan penerangan jalan, selalu mendengarkan aspirasi masyarakat, tidak anti kritik, dan tetap membuka komunikasi dengan rakyat. Ia juga menyarankan agar ada nomor telepon khusus yang bisa dihubungi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.

“Komunikasi itu penting. Kalau komunikasi terjaga, masalah apa pun bisa diselesaikan,” pungkas Kaspul.