Game

CEO Hasbro Akui Gunakan AI dalam Campaign Dungeons & Dragons: Apakah Masa Depan RPG Tradisional Berubah?

Avatar of Yenni Arianti
1363
×

CEO Hasbro Akui Gunakan AI dalam Campaign Dungeons & Dragons: Apakah Masa Depan RPG Tradisional Berubah?

Sebarkan artikel ini
CEO Hasbro Akui Gunakan AI dalam Campaign Dungeons & Dragons: Apakah Masa Depan RPG Tradisional Berubah?

Betang.id – Hasbro, perusahaan yang memiliki merek terkenal seperti Magic: The Gathering dan Dungeons & Dragons (D&D), kembali menjadi sorotan. Setelah kontroversi terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akhir tahun lalu, perusahaan ini kembali menarik perhatian dengan keterlibatannya dalam penggunaan Artificial Intelligence (AI). Meskipun sebelumnya Hasbro sempat berkomitmen untuk tidak menggunakan AI dalam proses kreatif kartu Magic: The Gathering, arah kebijakan ini tampaknya mulai berubah.

Dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Goldman Sachs, CEO Hasbro, Chris Cocks, mengungkapkan bahwa perusahaan kini telah mulai memanfaatkan AI, meskipun penggunaannya masih terbatas pada aspek-aspek tertentu dari pengembangan produk.

AI untuk Pengembangan Internal di Hasbro

Dalam keterangannya, Chris Cocks menjelaskan bahwa AI digunakan untuk membantu pengembangan dan meningkatkan efisiensi karyawan. Teknologi ini diterapkan terutama pada hal-hal terkait machine learning dan berbagai proses proprietary lainnya yang menunjang operasi internal perusahaan. Hasbro tidak menggunakan AI dalam proses kreatif seperti desain kartu atau ilustrasi untuk produknya, setidaknya untuk saat ini. Fokus utama pemanfaatan AI oleh perusahaan adalah untuk mempermudah pengembangan produk dan meningkatkan produktivitas di lingkungan kerja mereka.

AI dalam Campaign Dungeons & Dragons

Salah satu aspek yang menarik adalah pengakuan Chris Cocks mengenai peran AI dalam campaign Dungeons & Dragons, permainan role-playing game (RPG) yang legendaris. Ia menjelaskan bahwa AI telah digunakan oleh playgroup miliknya yang terdiri dari 30 hingga 40 orang, dalam berbagai kesempatan selama campaign D&D. Teknologi ini tidak hanya digunakan untuk membantu proses pengembangan karakter, tetapi juga untuk mendukung alur cerita ketika campaign sedang berlangsung.

Chris Cocks menyebut bahwa AI dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan karakter dan mempermudah jalannya campaign. Menurutnya, penggunaan AI dalam campaign D&D memberikan sinyal bahwa saatnya bagi komunitas untuk mulai merangkul teknologi ini. AI diyakini bisa membuka peluang baru dalam pengembangan permainan RPG tradisional, membawa sentuhan modern yang dapat memperkaya pengalaman pemain.

AI dan Masa Depan Industri Kreatif

Meskipun Hasbro belum menggunakan AI dalam desain kartu atau karya seni untuk Magic: The Gathering dan Dungeons & Dragons, kehadiran teknologi ini tetap memicu perdebatan di kalangan penggemar. Banyak pemain yang khawatir bahwa AI dapat merusak sentuhan kreatif yang menjadi ciri khas dari permainan-permainan tersebut. Sementara beberapa penggemar setia menyuarakan kekhawatiran mereka, Cocks menekankan bahwa AI digunakan secara terbatas dan bertujuan untuk meningkatkan pengalaman bermain, bukan menggantikan unsur kreatif manusia.

Di sisi lain, pro dan kontra tentang AI dalam industri kreatif memang menjadi perbincangan hangat. Sebagian besar komunitas internet mempertanyakan apakah kehadiran AI akan mengubah cara industri ini berfungsi atau tetap menjadi hal tabu yang tidak diterima oleh kalangan kreatif. Penggunaan AI di bidang ini dianggap kontroversial karena potensi AI untuk menggantikan peran seniman, desainer, dan pencipta konten kreatif lainnya.

Dampak terhadap Penggemar dan Industri

Hasbro, melalui Wizards of the Coast sebagai pengembang dari Dungeons & Dragons dan Magic: The Gathering, terus mendapat tekanan dari penggemar terkait isu AI. Beberapa waktu lalu, banyak netizen menyuarakan kekecewaan mereka terhadap Wizards of the Coast atas keputusan-keputusan yang dinilai kurang memperhatikan komunitas pemain. Hal ini memunculkan pertanyaan: Apakah perusahaan akan terus maju dengan teknologi AI dan meninggalkan cara-cara tradisional yang dicintai oleh para penggemar?

Bagi banyak penggemar Dungeons & Dragons, permainan ini adalah tentang imajinasi dan interaksi langsung antara pemain dan Dungeon Master. Kehadiran AI dalam permainan semacam ini dapat dilihat sebagai inovasi atau ancaman tergantung dari sudut pandang masing-masing. Bagi beberapa orang, AI mungkin membawa kemudahan dan membantu memperkaya jalan cerita, namun bagi yang lain, AI dianggap dapat mereduksi elemen kreatif dan interaksi sosial yang mendefinisikan D&D.

Akankah AI Mengubah Industri RPG Tradisional?

Di tengah berkembangnya teknologi AI, banyak perusahaan mulai merangkul inovasi ini untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas cakupan kreativitas mereka. Namun, keputusan ini tidak selalu diterima dengan tangan terbuka oleh para penggemar setia produk tradisional seperti Dungeons & Dragons. Pertanyaan mengenai apakah AI akan sepenuhnya diadopsi dalam industri RPG tradisional masih menjadi tanda tanya besar.

Di masa depan, keputusan Hasbro mengenai penggunaan AI dalam proses kreatif mereka akan sangat menentukan arah industri. Jika AI benar-benar diterapkan dalam desain game, maka industri kreatif mungkin akan mengalami perubahan besar dalam cara karya-karya ini diciptakan dan diterima oleh konsumen. Namun, di sisi lain, keberlanjutan dari elemen kreatif manusia tetap menjadi landasan bagi banyak permainan, terutama di genre seperti RPG yang sangat bergantung pada imajinasi dan kreativitas manual.