Betang.id – Seorang pelajar berprestasi dari SMA Negeri 1 Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih medali perunggu dalam ajang kompetisi matematika tingkat internasional, World Mathematics Team Championship (WMTC), yang diselenggarakan di Korea Selatan pada tanggal 24-28 November 2023.
Bertempat di Kuala Kurun, Jumat lalu, Kepala SMAN 1 Kuala Kurun, Batuah, menyampaikan kegembiraannya, “Syukur alhamdulillah, pelajar yang berhasil meraih medali perunggu di ajang WMTC di Korea Selatan ini adalah Kevin Joseph Serang.” Batuah menambahkan rasa bangganya karena Kevin tidak hanya membanggakan nama sekolahnya di mata internasional, tetapi juga membawa harum nama daerah dan Indonesia.
Kevin Joseph Serang berhasil meraih prestasi gemilang ini setelah melalui persiapan yang sangat intensif sejak awal November 2023. Kevin adalah bagian dari tim Indonesia yang dibimbing oleh lembaga konsultan pendidikan, Astana Ilmu. Dalam tim tersebut, Kevin berkolaborasi dengan berbagai pelajar berbakat dari berbagai daerah.
Ajang WMTC 2023 menghadirkan tiga babak kompetisi, yaitu babak individual, relay, dan tim. Dalam kategori intermediate level, Kevin memperoleh medali perunggu pada babak individual round, sebuah pencapaian luar biasa yang menjadi kebanggaan bagi sekolah dan daerahnya.
Riana, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan guru pendamping Kevin, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung Kevin, termasuk Astana Ilmu, yang telah berperan besar dalam kesuksesan ini. “Kami juga berterima kasih kepada orang tua, komite sekolah, dewan pendidikan, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, serta Pemerintah Daerah Gunung Mas atas dukungannya,” ujar Riana.
Kevin Joseph Serang menegaskan bahwa prestasinya tidak terlepas dari kerja keras dan dukungan luar biasa yang diterimanya. Persiapan yang intensif, bimbingan dari Astana Ilmu, dan dukungan sekolah telah membantunya mengatasi tantangan pada ajang WMTC 2023. Kevin juga harus beradaptasi dengan kondisi cuaca Korea Selatan yang pada saat itu memasuki musim dingin, dengan suhu beberapa derajat di bawah titik beku.
Sebelum mengikuti WMTC 2023, Kevin juga telah mengikuti seleksi pada ajang matematika internasional lainnya. Dia mengakui bahwa WMTC 2023 memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi, terutama karena soal-soalnya dalam bahasa Inggris tanpa tersedia terjemahan dalam bahasa Indonesia. “Soalnya menggunakan bahasa Inggris, jadi kalau salah menerjemahkan jawabannya juga salah. Namun syukurlah saya masih bisa meraih perunggu,” ungkap Kevin dengan rendah hati.