Berita

Google Didenda 20 Desiliun Dolar oleh Rusia, Lebih Besar dari Nilai Total Uang di Dunia

Avatar of Yenni Arianti
674
×

Google Didenda 20 Desiliun Dolar oleh Rusia, Lebih Besar dari Nilai Total Uang di Dunia

Sebarkan artikel ini
Google Didenda 20 Desiliun Dolar oleh Rusia, Lebih Besar dari Nilai Total Uang di Dunia

Betang.id – Dalam perkembangan yang menghebohkan, Google diberitakan menghadapi denda fantastis sebesar 20 desiliun dolar AS yang dijatuhkan oleh pengadilan Rusia. Bagi para penggemar game simulasi ekonomi seperti Adventure Capitalist, angka ini mungkin terdengar familiar karena mencerminkan jumlah yang luar biasa besar, bahkan di luar imajinasi manusia.

Google Dikenakan Denda 20 Desiliun Dolar AS

Melalui laporan dari Vice, pengadilan Rusia dikabarkan menjatuhkan denda 20 desiliun dolar AS kepada Google karena telah memblokir berbagai kanal media Rusia, termasuk Tsargrad dan RIA FAN, yang terkait dengan isu konflik Rusia-Ukraina. Pemblokiran ini dianggap sebagai pelanggaran kebebasan berbicara oleh pihak pengadilan Rusia, yang menilai bahwa tindakan Google melanggar hak warga Rusia untuk mendapatkan informasi.

Sebagai perbandingan, nilai kapitalisasi pasar Google saat ini mencapai sekitar 2 triliun dolar AS, sementara Bank Dunia memperkirakan Produk Domestik Bruto (GDP) global hanya mencapai 100 triliun dolar AS. Namun, angka ini tampak kecil jika dibandingkan dengan jumlah fantastis yang ditetapkan pengadilan Rusia, yang bahkan melebihi nilai total seluruh aset di dunia.

Skala Denda yang Terus Melonjak

Awalnya, Google didenda 100.000 rubel karena memblokir kanal-kanal media Rusia tersebut. Namun, denda ini diatur untuk berlipat ganda setiap hari sejak putusan dijatuhkan. Setelah empat tahun akumulasi, jumlah denda pun melonjak ke angka yang tak terbayangkan, mencapai 20 desiliun dolar AS. Apabila terus berlipat dalam beberapa tahun ke depan, denda ini diperkirakan akan mencapai angka googol—yakni 1 dolar dengan 100 angka nol di belakangnya.

Apakah Google Akan Membayar Denda Ini?

Setelah menghentikan operasionalnya di Rusia pada tahun 2022, Google menutup divisi di negara tersebut dan merelokasi karyawannya ke negara lain. Meski akses ke Google dan YouTube masih tersedia bagi warga Rusia, Google tidak lagi memiliki kantor fisik di negara tersebut, yang memperumit kemungkinan pemaksaan pembayaran denda.

Denda yang terus membengkak ini pun tampaknya tidak membuat Google khawatir. Hingga kini, perusahaan raksasa teknologi tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan membayar, mungkin karena tak ada mekanisme yang memungkinkan Rusia untuk menegakkan pembayaran denda di luar yurisdiksinya.

Dengan keputusan ini, pengadilan Rusia telah mengirimkan pesan tegas dalam mempertahankan kendali mereka atas media dan informasi di negara tersebut. Di sisi lain, bagi Google, denda ini mungkin akan lebih dianggap sebagai angka simbolis yang sulit dijalankan dalam kenyataan.