Betang.id – Meta AI, platform kecerdasan buatan milik Meta, kini memiliki hampir 600 juta pengguna bulanan. Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam pembaruan terbaru. Meta AI, yang diluncurkan pada musim gugur tahun lalu, telah mengalami pertumbuhan pesat dengan mencatat lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan per Oktober 2024.
Pembaruan Meta AI dan Rilis Llama 3.3
Mengutip laporan dari Endgadget pada Minggu (8/12/2024), angka tersebut diumumkan bersamaan dengan peluncuran model terbaru Meta, Llama 3.3 70B. Model ini diklaim menawarkan kinerja yang sebanding dengan pendahulunya, Llama 3.1 405B, tetapi dengan biaya operasional yang lebih rendah.
Dalam pernyataan resmi, Meta menyebut bahwa Llama 3.3 memberikan efisiensi yang lebih baik tanpa mengorbankan kualitas. Ahmad Al-Dahle, Wakil Presiden AI Generatif di Meta, juga membagikan bagan di platform X (sebelumnya Twitter), yang menunjukkan bahwa Llama 3.3 unggul dalam berbagai tolok ukur dibandingkan Gemini Pro 1.5 milik Google dan GPT-4o dari OpenAI.
Rencana Meta untuk Llama 4
Zuckerberg juga memberikan bocoran tentang rencana berikutnya bagi platform AI Meta. “Tahapan berikutnya adalah Llama 4,” ujarnya dalam sebuah video yang diunggah di Instagram.
Meskipun belum banyak detail yang diungkapkan, Llama 4 diprediksi akan menjadi langkah besar berikutnya dalam pengembangan kecerdasan buatan Meta. Zuckerberg sebelumnya sempat menyebut bahwa model Llama 4 sedang dilatih menggunakan kluster superkomputer yang dilengkapi lebih dari 100.000 GPU H100. Rilis salah satu varian model Llama 4 yang lebih kecil direncanakan pada awal tahun 2025.
Llama 3.3: Penutup Tahun yang Signifikan
Pembaruan Llama 3.3 menjadi pencapaian besar terakhir Meta AI untuk tahun ini. Model ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menawarkan performa yang kompetitif di pasar kecerdasan buatan global. Keberhasilan Meta AI dalam menarik hampir 600 juta pengguna aktif menjadi bukti kuat dari penerimaan luas atas teknologi mereka.
Dengan langkah menuju Llama 4 dan terus bersaing melawan raksasa teknologi seperti Google dan OpenAI, Meta memperlihatkan ambisinya untuk menjadi pemimpin di bidang kecerdasan buatan. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Meta tidak hanya bertumpu pada media sosial, tetapi juga berinovasi dalam teknologi yang dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan AI.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang