Berita

Bos TSMC Kritik Intel: Fokus pada Pabrik Chip Dinilai Sebagai Langkah Keliru

Avatar of Yenni Arianti
183
×

Bos TSMC Kritik Intel: Fokus pada Pabrik Chip Dinilai Sebagai Langkah Keliru

Sebarkan artikel ini
Bos TSMC Kritik Intel: Fokus pada Pabrik Chip Dinilai Sebagai Langkah Keliru

Betang.id – Tahun 2024 menjadi salah satu periode paling suram dalam sejarah Intel. Perusahaan teknologi asal AS ini mengalami penurunan performa yang signifikan, memaksa CEO Pat Gelsinger untuk mengundurkan diri. Tak hanya itu, Intel juga harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan ribu pegawainya demi menyelamatkan kondisi finansial perusahaan.

Di tengah krisis ini, pendapat kritis muncul dari Morris Chang, pendiri TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company). Chang menyebut langkah Intel yang terlalu berfokus pada bisnis fabrikasi chip sebagai kesalahan strategis besar, terutama di tengah gelombang pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Morris Chang: Fokus pada AI, Bukan Pabrik Chip

Dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh Reuters, Morris Chang menilai strategi Intel yang beralih ke bisnis pabrikan chip (chip foundry) sebagai keputusan yang kurang tepat. Menurutnya, Intel seharusnya sejak awal lebih fokus pada pengembangan AI daripada mencoba menyaingi TSMC dalam hal fabrikasi chip.

“Saya tidak tahu mengapa Pat Gelsinger memutuskan untuk mundur. Saya juga tidak yakin apakah strategi yang ia jalankan salah atau mungkin eksekusinya yang tidak maksimal. Namun, jelas terlihat bahwa Intel terlalu fokus menjadikan dirinya sebagai pabrik chip, alih-alih mengedepankan teknologi AI,” ujar Chang.

Chang menambahkan bahwa Intel kini menghadapi tantangan berat karena kehilangan arah strategis dan CEO yang mampu membawa perubahan besar. “Saat ini mereka tidak memiliki strategi baru dan CEO baru. Mencari keduanya akan menjadi tugas yang sangat sulit,” katanya.

Dinamika Pasar yang Bergeser

Komentar Chang menyoroti perubahan signifikan dalam pasar teknologi. Beberapa tahun lalu, Intel masih menjadi pemimpin di industri semikonduktor, tetapi kini posisinya tergerus oleh pesaing seperti AMD dan NVIDIA. Fokus berlebihan pada chip foundry membuat Intel gagal memanfaatkan momentum pasar AI yang tengah berkembang pesat.

Perubahan ini menjadi tamparan keras bagi Intel, yang sebelumnya dikenal sebagai pionir dalam inovasi teknologi. Ketertinggalan dalam pengembangan AI membuat mereka harus menghadapi kenyataan pahit: kehilangan posisi dominan di pasar.

Saingan Selamat Berkat Fokus pada AI

Berbeda dengan Intel, para pesaing seperti AMD dan NVIDIA berhasil mengantisipasi pergeseran tren pasar dengan lebih dulu berinvestasi di sektor AI. Produk mereka, mulai dari chip grafis hingga solusi AI canggih, kini menjadi tulang punggung perkembangan teknologi modern, mulai dari data center hingga komputasi awan.

Keputusan Intel yang terlalu lambat dalam mengadopsi teknologi AI kini membuahkan konsekuensi berat. Dalam setahun terakhir, perusahaan ini kehilangan pijakan di pasar semikonduktor global.

Masa Depan Intel: Harapan pada AI?

Dengan mundurnya Pat Gelsinger dari posisi CEO, arah kebijakan Intel kemungkinan akan mengalami perubahan besar. Banyak pihak memperkirakan bahwa langkah selanjutnya adalah mengalihkan fokus ke teknologi AI untuk mengejar ketertinggalan dari rival-rivalnya.

Namun, tantangan utama Intel adalah bertahan terlebih dahulu di tengah krisis finansial yang melanda. Tanpa strategi yang jelas dan pemimpin yang visioner, kebangkitan Intel mungkin akan menjadi proses panjang dan penuh rintangan.

Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang