Game

Nintendo Resmi Miliki 100% Saham Monolith Soft, Sang Pengembang Seri Xenoblade Chronicles

Avatar of Yenni Arianti
119
×

Nintendo Resmi Miliki 100% Saham Monolith Soft, Sang Pengembang Seri Xenoblade Chronicles

Sebarkan artikel ini
Nintendo Resmi Miliki 100% Saham Monolith Soft, Sang Pengembang Seri Xenoblade Chronicles

Betang.id – Monolith Soft, sebuah nama yang tak asing bagi penggemar JRPG dan pencinta seri Xenoblade Chronicles, kini resmi menjadi milik penuh Nintendo. Studio game yang telah mengembangkan sejumlah judul ikonik selama lebih dari dua dekade ini kini sepenuhnya berada di bawah kendali raksasa konsol asal Jepang tersebut.

Keputusan ini menandai akhir perjalanan saham yang dimiliki oleh pendiri Monolith Soft, di mana pada tanggal 11 Desember 2024, Nintendo membeli sisa 4% saham studio tersebut. Sebelumnya, perusahaan ini telah memiliki 96% saham Monolith Soft sejak tahun 2011.

Perjalanan Monolith Soft hingga Kini

Monolith Soft pertama kali didirikan pada tahun 1999 oleh Tetsuya Takahashi, sosok yang sebelumnya terkenal sebagai sutradara game legendaris Xenogears dari Square (sebelum menjadi Square Enix). Berawal sebagai bagian dari Bandai Namco, Monolith Soft meluncurkan Xenosaga sebagai karya perdananya—sebuah penerus spiritual Xenogears yang langsung mendapatkan perhatian penggemar JRPG.

Selain Xenosaga, mereka juga mengembangkan seri populer Baten Kaitos sebelum akhirnya Nintendo membeli mayoritas saham perusahaan tersebut pada tahun 2007. Sejak itu, studio ini perlahan beralih fokus, dengan salah satu pencapaian terbesarnya adalah perilisan Xenoblade Chronicles untuk Nintendo Wii pada tahun 2010. Game ini tidak hanya membawa nama Monolith Soft ke panggung global, tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai pengembang utama untuk franchise JRPG eksklusif Nintendo.

Fokus pada Xenoblade Chronicles dan Kontribusi ke Zelda

Dengan semakin besarnya keterlibatan Nintendo, Monolith Soft mulai mengarahkan perhatian utamanya pada pengembangan seri Xenoblade Chronicles, yang kini menjadi salah satu waralaba utama perusahaan tersebut. Namun, kiprah mereka tidak hanya terbatas pada Xenoblade Chronicles. Monolith Soft juga dikenal sering membantu proyek besar Nintendo lainnya, termasuk The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom yang dirilis pada 2023 dan menuai banyak pujian.

Meskipun studio ini telah menjadi bagian integral dari keluarga Nintendo, pembelian penuh oleh perusahaan ini memunculkan sedikit kekecewaan di kalangan penggemar. Beberapa penggemar berharap serial Xenoblade Chronicles bisa menjangkau platform di luar Nintendo, seperti PC. “Saya pribadi sangat ingin melihat Xenoblade Chronicles 3 hadir di PC. Dengan visual yang lebih tajam, karakter seperti Eunie pasti akan terlihat jauh lebih memikat dibandingkan di konsol Nintendo Switch,” ungkap salah satu penggemar.

Ke Depan, Apa yang Akan Dibawa oleh Monolith Soft?

Dengan Nintendo kini sepenuhnya memegang kendali, masa depan Monolith Soft sebagai pengembang JRPG eksklusif tampaknya semakin solid. Langkah ini menunjukkan komitmen Nintendo untuk memperkuat konten first-party mereka di tengah persaingan ketat industri game global. Hal ini juga membuka potensi lebih besar bagi Monolith Soft untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan yang diperlukan guna mengembangkan proyek-proyek berskala besar di masa depan.

Namun, dengan fokus eksklusif pada konsol Nintendo, satu hal yang pasti adalah penggemar serial ini harus tetap setia pada platform Nintendo untuk menikmati karya-karya Monolith Soft di masa mendatang. Sebagai penutup, meskipun perubahan ini membawa dampak signifikan, baik secara positif maupun negatif, langkah besar ini sekaligus menegaskan posisi Monolith Soft sebagai salah satu studio pengembang terkemuka dalam keluarga besar Nintendo.

Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang