Betang.id – Bungie, studio terkenal di balik seri ikonik seperti Destiny, dan kini sedang mengembangkan game Marathon Reboot, sedang menghadapi masa-masa sulit. Dalam beberapa bulan terakhir, Bungie harus melepas ratusan karyawan. Baru-baru ini, mantan Chief Legal Officer Bungie, Don McGowan, membuat klaim mengejutkan tentang bagaimana studio tersebut menghemat biaya dan mengatasi masalah internal seperti PHK dan perserikatan karyawan.
Klaim Don McGowan: Rekrut Fans Demi Penghematan Biaya
Dalam sebuah wawancara dengan International Alliance of Theatrical Stage Employees (IATSE), Don McGowan mengungkapkan bahwa Bungie sering kali memanfaatkan dedikasi para fans untuk menghemat biaya pengeluaran. Menurut McGowan, Bungie menargetkan fans yang sangat mencintai game mereka untuk direkrut, dengan harapan bahwa mereka akan bersedia menerima gaji yang lebih rendah demi kesempatan untuk bekerja pada proyek yang mereka sukai.
“Dengan perusahaan game, salah satu hal yang dapat mereka lepas adalah pembayaran yang rendah karena kamu bekerja di game yang kamu cintai. Dan kami menggunakan keuntungan tersebut di Bungie. Kami merekrut fans karena fans dapat bekerja dengan bayaran lebih murah,” ujar Don McGowan.
Diskusi Tentang Perserikatan Karyawan di Industri Game
Selain membahas strategi rekrutmen, McGowan juga mengangkat isu perserikatan karyawan dalam industri game. Ia membagikan pengalamannya di Bungie, di mana ada diskusi tentang pembentukan serikat pekerja. Menurut McGowan, ketika ada pembicaraan tentang serikat pekerja, perusahaan sering kali menaikkan jabatan orang yang berpotensi menjadi pengorganisir serikat untuk mematikan momentum pembentukan serikat tersebut.
“Saat saya di Bungie, ada diskusi tentang serikat pekerja di sana. Jadi, pengacara ketenagakerjaan, seorang wanita bernama Lindsay, sedang mengadakan meeting dan seseorang mengatakan ‘apakah kamu dan Don dapat melakukan presentasi untuk kami di perserikatan. Ia kemudian datang dan memberitahuku tentang hal ini, dan aku seperti ‘Bagaimana kamu menjawabnya?’ dan dia mengatakan ‘Jadi, jawabanku adalah pikir kamu tidak ingin pengacara utama perusahaan menyuruhmu mengenai perserikatan karena ia memiliki posisi di perusahaan yang mengharuskannya memegang posisi itu’,” jelas McGowan.
PHK Besar-besaran di Bungie
McGowan juga mengungkapkan bahwa selama masa kerjanya di Bungie, perusahaan tersebut memiliki sekitar 1600 karyawan. Namun, pada tahun ini, CEO Pete Parson mengonfirmasi bahwa jumlah tenaga kerja saat ini berada di angka 850 karyawan yang mengerjakan Destiny dan Marathon, yang berarti terjadi sekitar 47% PHK dalam waktu satu tahun saja.
“Dengan mengubah peran sang organizer perserikatan sehingga dia tidak dapat mengurus perserikatan. Dan setelah memberikannya orang-orang yang harus melapor ke organizer ini, mereka tidak akan menjadi bagian perserikatan tersebut,” tambah McGowan, menjelaskan taktik umum yang digunakan untuk mematikan momentum perserikatan.
Implikasi dan Reaksi Industri
Klaim yang dibuat oleh Don McGowan ini tentu memicu diskusi hangat di kalangan komunitas game dan industri secara luas. Rekrutmen yang memanfaatkan passion para fans demi penghematan biaya dianggap kontroversial dan bisa berdampak pada moral karyawan serta kualitas pekerjaan. Isu perserikatan juga menjadi sorotan penting, mengingat banyak pekerja di industri game yang menginginkan kondisi kerja yang lebih baik dan perlindungan yang lebih kuat melalui serikat pekerja.
Penutup
Situasi di Bungie menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh banyak perusahaan game dalam mengelola tenaga kerja mereka. Dengan adanya klaim-klaim seperti ini, diharapkan dapat mendorong diskusi lebih lanjut tentang praktik rekrutmen yang adil dan pentingnya kesejahteraan karyawan dalam industri game yang sangat kompetitif ini.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang