Betang.id – Industri konsol game global terus mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu tren yang mulai terlihat adalah pencabutan status eksklusif game oleh para pengembang konsol. Rumor terbaru menyebutkan bahwa Microsoft dengan platform Xbox juga berencana melakukan hal serupa. Jika ini benar, maka era game eksklusif Xbox bisa jadi akan segera berakhir.
Rumor Xbox Menghapus Status Eksklusivitas Permanen
Informasi ini pertama kali muncul dari laporan situs Tech4Gamers, di mana Microsoft dikabarkan akan menghapus status Xbox Exclusive untuk sebagian besar judul game First-Party mereka. Langkah ini berarti sejumlah game eksklusif Xbox nantinya akan tersedia di platform lain seperti PlayStation dan PC.
Jez Corden, seorang jurnalis ternama dari Windows Central, turut memperkuat rumor ini melalui cuitan di akun X/Twitter miliknya:
“It’s cuz they don’t want to just mandate it on teams that aren’t set up yet for multiplatform simultaneous development. But the era of Xbox having permanent console exclusives is over.” — JezCorden, 13 Desember 2024.
Dalam cuitan tersebut, Jez mengungkapkan bahwa era game eksklusif permanen milik Xbox sudah berakhir. Ini menjadi indikasi kuat bahwa seiring berjalannya waktu, game-game dari Microsoft yang sebelumnya hanya dirilis untuk Xbox kemungkinan besar juga akan hadir di platform lain, termasuk PlayStation.
Langkah Ini Bukan Hal yang Mengejutkan
Meski masih berstatus rumor, kabar ini sebenarnya tidak mengejutkan. Phil Spencer, kepala Xbox, sebelumnya sudah beberapa kali menyatakan bahwa Microsoft memiliki visi untuk membuat game mereka lebih mudah diakses oleh pemain di berbagai platform.
Kondisi ini juga mengikuti tren yang sebelumnya sudah dilakukan oleh pesaing mereka, Sony PlayStation. Sony telah lebih dulu merilis sejumlah judul game eksklusifnya ke PC, seperti:
- God of War
- Ghost of Tsushima
- The Last of Us Part I
Meskipun memerlukan beberapa tahun untuk mewujudkannya, langkah Sony terbukti sukses dalam menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan dari penjualan game. Tidak heran jika Microsoft kini mempertimbangkan langkah serupa untuk meningkatkan potensi pasar mereka.
Apa Alasan Microsoft Ingin Membuka Akses Game Mereka?
Beberapa faktor yang mendorong Microsoft untuk mencabut status eksklusif game mereka antara lain:
- Menjangkau Pemain Lebih Luas
Dengan merilis game mereka ke platform seperti PlayStation dan PC, Microsoft bisa menjangkau pemain yang lebih luas, sehingga meningkatkan angka penjualan game secara signifikan. - Persaingan Sengit di Industri Konsol
Industri gaming saat ini didominasi oleh PlayStation dan Nintendo Switch, terutama di sektor penjualan konsol. Langkah membuka akses ke platform lain bisa membantu Xbox memperluas ekosistem pemain mereka. - Fokus pada Ekosistem Xbox Game Pass
Microsoft telah lama mendorong layanan berlangganan mereka, yakni Xbox Game Pass, sebagai kekuatan utama Xbox. Jika game mereka dirilis secara multiplatform, layanan Game Pass bisa menjadi opsi terbaik bagi pemain untuk menikmati lebih banyak game dengan biaya yang lebih hemat.
Tantangan untuk Microsoft dan Tren Masa Depan
Jika rumor ini benar, maka langkah Microsoft untuk menghilangkan eksklusivitas akan membawa dampak besar pada lanskap persaingan industri gaming. Namun, hal ini bukan tanpa tantangan:
- Bagaimana Microsoft akan mempertahankan nilai jual Xbox jika game eksklusif mereka dirilis di konsol pesaing?
- Apakah strategi ini justru akan memperlemah loyalitas pengguna terhadap konsol Xbox?
Meski begitu, tren menuju multiplatform kini tampaknya sulit dihindari. Permintaan pemain untuk kebebasan bermain game di platform mana pun terus meningkat, memaksa para pengembang untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka.
Bagaimana dengan Nintendo?
Rumor tentang Xbox mencabut status eksklusifnya tentu memunculkan spekulasi: apakah Nintendo akan mengikuti langkah serupa? Hingga saat ini, Nintendo dikenal sangat konsisten mempertahankan eksklusivitas game mereka seperti Mario, Zelda, dan Animal Crossing sebagai nilai jual utama dari konsol mereka.
Namun, dengan tren industri yang semakin menuju multiplatform, bukan tidak mungkin Nintendo juga akan mempertimbangkan langkah serupa di masa depan.