Betang.id – Advanced Micro-Fabrication Equipment Inc. (AMEC), perusahaan pembuat peralatan chip berbasis di Tiongkok, berhasil memenangkan gugatan terhadap Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) yang sebelumnya memasukkan perusahaan ini ke dalam daftar hitam. Keputusan penghapusan AMEC dari daftar tersebut menjadi tonggak penting dalam ketegangan antara kedua negara di tengah perang dagang yang berlangsung.
Awal Mula Gugatan
Pada Agustus 2024, AMEC mengajukan gugatan terhadap Pentagon setelah perusahaan tersebut ditetapkan sebagai entitas yang memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Langkah DoD memasukkan AMEC ke dalam daftar pantauan militer itu merupakan bagian dari kebijakan AS yang bertujuan membatasi akses perusahaan Tiongkok ke teknologi kritis.
Dalam gugatannya, AMEC menegaskan bahwa perusahaan tidak memiliki hubungan dengan pihak militer Tiongkok. Gugatan ini membuahkan hasil ketika Pentagon menghapus AMEC dari daftar pantauan pada Desember 2024, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg.
Profil AMEC
AMEC adalah perusahaan yang fokus pada penelitian, pengembangan, dan produksi peralatan fabrikasi mikro. Produk utamanya adalah sistem pembuat chip yang digunakan untuk memproduksi dioda pemancar cahaya (LED) serta perangkat elektronik daya. Pelanggan utamanya termasuk Yangtze Memory Technologies (YMTC), yang sebelumnya masuk dalam daftar pantauan Pentagon.
Perusahaan ini berbasis di Pudong, Shanghai, dan beroperasi di berbagai negara seperti Taiwan, Singapura, Jepang, Korea Selatan, serta AS. Sebagian saham AMEC dimiliki oleh pemerintah Tiongkok, yang menegaskan perannya sebagai salah satu pemain penting dalam industri semikonduktor global.
Latar Belakang Ketegangan AS-Tiongkok
Kemenangan AMEC terjadi di tengah langkah AS memperluas kontrol ekspor terhadap teknologi chip canggih. Pada Desember 2023, AS menambahkan 136 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar entitasnya. Kebijakan tersebut mencakup pembatasan ekspor perangkat manufaktur dan perangkat lunak tambahan untuk chip canggih.
Tindakan ini mendorong respons tegas dari pihak Tiongkok. Regulator pasar saham Tiongkok, misalnya, membuka investigasi terhadap Nvidia dengan tuduhan pelanggaran undang-undang anti-monopoli. Selain itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok juga membatasi ekspor mineral strategis tertentu, memperkeruh konflik perdagangan yang sedang berlangsung.
Dampak dan Implikasi
Kemenangan gugatan AMEC merupakan indikasi penting bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok kini lebih aktif menantang kebijakan AS secara hukum. Hal ini menambah dimensi baru pada persaingan kedua negara, di mana strategi perdagangan dan teknologi tak lagi hanya diputuskan lewat jalur diplomasi atau pembatasan ekonomi, tetapi juga melalui pengadilan.
Di sisi lain, penghapusan AMEC dari daftar hitam memungkinkan perusahaan melanjutkan bisnisnya tanpa hambatan dalam pasar internasional. Sebagai pemain penting di sektor semikonduktor, keputusan ini berpotensi mendorong industri teknologi di Tiongkok untuk terus berkembang meskipun mendapat tekanan berat dari AS.
Persaingan Tetap Memanas
Meskipun kemenangan ini menjadi berita baik bagi AMEC, ketegangan di industri semikonduktor global diperkirakan akan terus berlangsung. Dengan AS memperketat kontrol ekspor teknologi dan Tiongkok membalas dengan tindakan serupa, konflik perdagangan kedua negara ini kemungkinan besar akan mempengaruhi rantai pasok dan inovasi teknologi di skala global.
Keputusan ini, selain menguntungkan AMEC, juga menunjukkan bagaimana dinamika perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia semakin kompleks dan melibatkan banyak dimensi, termasuk hukum internasional.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang