Scroll untuk baca artikel
Berita

Arm Tuntut Qualcomm Lagi Terkait Oryon di Snapdragon X: Konflik Belum Usai

Avatar of Yenni Arianti
132
×

Arm Tuntut Qualcomm Lagi Terkait Oryon di Snapdragon X: Konflik Belum Usai

Sebarkan artikel ini
Arm Tuntut Qualcomm Lagi Terkait Oryon di Snapdragon X: Konflik Belum Usai

Betang.id – Perseteruan hukum antara Arm dan Qualcomm kembali memanas. Setelah kalah dalam gugatan sebelumnya terkait penggunaan core Oryon pada chip Snapdragon X, Arm memutuskan untuk mengajukan tuntutan baru. Konflik ini menyusul akuisisi Nuvia oleh Qualcomm, yang menjadi awal mula ketegangan hukum kedua raksasa teknologi tersebut.

Arm vs Qualcomm: Konflik Berlarut

Arm kembali melangkah ke meja hijau untuk melawan Qualcomm, yang sebelumnya memenangkan kasus hukum terkait penggunaan teknologi Oryon. Meski putusan hakim tidak membuktikan bahwa Qualcomm melanggar perjanjian lisensi, Arm tidak menyerah. Kali ini, mereka menegaskan bahwa lisensi yang sebelumnya diberikan kepada Nuvia tetap berlaku, meskipun perusahaan tersebut kini berada di bawah naungan Qualcomm.

scroll untuk membaca

Latar Belakang Kasus:

  • Nuvia, yang sebelumnya merupakan perusahaan independen, mendapatkan lisensi untuk menggunakan teknologi core Oryon dari Arm, dengan syarat penggunaan terbatas untuk chip pusat data.
  • Setelah Nuvia diakuisisi Qualcomm, teknologi ini diduga digunakan untuk pengembangan Snapdragon X, sebuah chip yang ditujukan untuk perangkat konsumen, termasuk smartphone dan laptop.

Arm menilai langkah tersebut melanggar kesepakatan karena lisensi awal hanya berlaku untuk chip server, bukan untuk perangkat klien.

Argumen Qualcomm: Teknologi yang Sudah Dimodifikasi

Di sisi lain, Qualcomm bersikeras bahwa core Oryon yang digunakan pada Snapdragon X bukan merupakan reproduksi langsung teknologi Arm. Mereka mengklaim telah melakukan modifikasi besar, sehingga hanya sebagian kecil teknologi Arm yang tetap digunakan.

Putusan sebelumnya menyatakan bahwa klaim Arm tidak cukup kuat untuk membuktikan pelanggaran kontrak. Hakim dalam sidang sebelumnya memberikan kemenangan kepada Qualcomm, mempertegas posisi mereka bahwa akuisisi Nuvia tidak otomatis membatalkan hak penggunaan teknologi.

Strategi Hukum Arm: Tidak Ada Transfer Lisensi Otomatis

Dalam tuntutan terbarunya, Arm menekankan bahwa lisensi tidak berpindah secara otomatis meski Nuvia telah diakuisisi. Menurut Arm, kontrak lisensi inti Oryon mencantumkan syarat eksplisit bahwa penggunaannya hanya boleh dilakukan pada kategori tertentu, seperti server. Hal ini menjadi dasar kuat untuk kembali menggugat Qualcomm.

Implikasi Bagi Pasar Teknologi

Perseteruan ini berpotensi memiliki dampak besar pada pasar:

  1. Inovasi Teknologi Terhambat: Konflik hukum dapat memperlambat pengembangan dan peluncuran produk baru, terutama di sektor chip kelas atas.
  2. Hubungan Arm dan Qualcomm: Jika konflik berlanjut, kerja sama antara kedua perusahaan yang selama ini mendukung ekosistem teknologi bisa terancam.
  3. Kepercayaan Investor: Tarik-ulur hukum ini dapat memengaruhi sentimen pasar terhadap Arm maupun Qualcomm.

Kesimpulan: Akankah Konflik Ini Berakhir?

Dengan tuntutan baru ini, Arm tampaknya tidak akan menyerah untuk memastikan perjanjian lisensi mereka dihormati. Sementara itu, Qualcomm tetap mempertahankan posisinya sebagai pemain dominan dalam pasar chip konsumen.

Babak baru perseteruan ini menandai langkah Arm untuk menegaskan otoritas mereka atas teknologi core Oryon. Hasilnya akan sangat menentukan arah pengembangan chip generasi mendatang serta hubungan strategis di antara raksasa teknologi ini.

Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang