Betang.id – Cloud Imperium Games (CIG), pengembang di balik game ambisius Star Citizen dan spin-off-nya, Squadron 42, kembali menjadi sorotan. Pasalnya, studio tersebut baru saja melakukan perombakan besar-besaran dalam struktur manajemennya, termasuk memecat beberapa petinggi mereka. Langkah ini menimbulkan spekulasi tentang keadaan internal perusahaan dan masa depan kedua proyek besar ini.
Perombakan Manajemen dan PHK Petinggi
Menurut laporan dari Insider Gaming, setidaknya tiga eksekutif tingkat tinggi di Cloud Imperium Games terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Perubahan ini disampaikan langsung oleh pendiri studio, Chris Roberts, melalui memo internal bertajuk Pesan Tahunan dari Pimpinan. Ketiga eksekutif tersebut diketahui memiliki pengalaman gabungan selama 25 tahun di perusahaan tersebut.
Roberts menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan Squadron 42 dan Star Citizen 1.0 bisa dirilis dengan kualitas tinggi. Dalam memo tersebut, ia menekankan pentingnya memiliki tim yang efisien dan berperforma tinggi agar proyek dapat selesai tepat waktu.
“Restrukturisasi ini dilakukan dari level atas hingga ke seluruh lini perusahaan untuk memastikan bahwa orang-orang terbaik berada di posisi yang tepat, terutama di tahun yang krusial ini,” tulis Roberts dalam memonya.
Spekulasi Tentang Alasan di Balik PHK
Meskipun langkah ini diklaim sebagai upaya efisiensi, beberapa karyawan yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa PHK ini mungkin juga terkait penghematan biaya operasional. Rumor yang berkembang menyebutkan bahwa Sandi Gardiner, istri Chris Roberts dan mantan eksekutif perusahaan, mungkin akan kembali ke Cloud Imperium Games untuk mengisi posisi strategis. Gardiner sebelumnya keluar dari perusahaan pada tahun 2019.
Restrukturisasi seperti ini juga tidak asing bagi Cloud Imperium Games. Awal tahun 2024, mereka melakukan PHK karyawan terkait relokasi studio. Kemudian pada akhir November 2024, perusahaan kembali melepas karyawan dari divisi QA dengan alasan reorganisasi internal. Perubahan yang berulang ini memunculkan pertanyaan tentang stabilitas perusahaan dan manajemennya.
Progres Lambat dan Beban Proyek
Hingga kini, Star Citizen tetap berada dalam tahap Early Access yang sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade, sejak kampanye penggalangan dana publiknya dimulai pada 2012. Meskipun memiliki komunitas yang kuat dan dukungan finansial besar, rilis penuh Star Citizen masih belum terwujud.
Spin-off Squadron 42, yang menampilkan mode cerita dengan bintang ternama seperti Mark Hamill dan Gillian Anderson, baru saja diperlihatkan pada acara CitizenCon 2024. Namun, game ini juga belum memiliki tanggal rilis pasti, yang membuat komunitas terus mempertanyakan ke mana sebenarnya anggaran besar pengembangan ini digunakan.
Masa Depan Cloud Imperium Games
Meski langkah PHK dan restrukturisasi ini dinilai oleh perusahaan sebagai strategi untuk mempercepat rilis proyek, efeknya belum dapat dipastikan. Ada harapan bahwa perubahan ini dapat membantu Star Citizen keluar dari status Early Access. Namun, skeptisisme tetap tinggi, mengingat sejarah panjang proyek ini yang sering diwarnai oleh penundaan.
Penggemar dan investor kini menantikan langkah konkret dari CIG. Akankah 2025 menjadi tahun yang akhirnya membawa Star Citizen dan Squadron 42 ke tahap rilis penuh? Ataukah, seperti tahun-tahun sebelumnya, proyek ini akan kembali terganjal ambisinya sendiri?
Bagi para gamer dan komunitas pendukung, yang tersisa kini hanyalah harapan dan penantian panjang untuk proyek ambisius yang terus memicu perdebatan ini.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang