Ekobis

Beras dan Cabai Rawit Pimpin Kenaikan Inflasi di Sampit

Avatar of admin
933
×

Beras dan Cabai Rawit Pimpin Kenaikan Inflasi di Sampit

Sebarkan artikel ini
Beras dan Cabai Rawit Pimpin Kenaikan Inflasi di Sampit

Betang.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mencatat bahwa beras dan cabai rawit menjadi penyumbang tertinggi terhadap kenaikan inflasi di Kota Sampit pada bulan November 2023, menyumbang sebanyak 0,17 persen dari total inflasi.

Kepala BPS Kotawaringin Timur, Eddy Surahman, menyampaikan bahwa meskipun inflasi di Kota Sampit masih dalam kendali, beberapa komoditas mengalami peningkatan yang berdampak pada tingkat inflasi. Khususnya, beras dan cabai rawit menjadi fokus utama dengan kenaikan 0,17 persen.

Menurutnya, Indonesia secara keseluruhan mengalami inflasi sebesar 0,38 persen pada November 2023. Dari 90 kota dengan indeks harga konsumen (IHK), 79 mengalami inflasi, sementara 11 mengalami deflasi. Bandar Lampung mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,05 persen, sedangkan Tual mencatat deflasi tertinggi sebesar 0,51 persen. Kota Sampit berada di peringkat 68 dengan inflasi sebesar 0,17 persen.

Inflasi di Kota Sampit disebabkan oleh kenaikan harga, terutama pada kelompok pengeluaran seperti makanan-minuman dan tembakau sebesar 0,40 persen, pakaian dan alas kaki 0,11 persen, perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,08 persen, kesehatan 0,01 persen, rekreasi olahraga dan budaya 0,12 persen, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,61 persen.

Komoditas seperti beras dan cabai rawit (0,090 persen), ikan nila (0,062 persen), emas perhiasan (0,038 persen), ikan gabus (0,019 persen), cabai merah (0,014 persen), rimbang atau tekokak (0,013 persen), ikan Kapar (0,013 persen), ikan patin, dan gula pasir (0,012 persen) menjadi kontributor utama terhadap inflasi.

Eddy menekankan bahwa meskipun Kota Sampit mengalami inflasi dalam tiga bulan terakhir secara berturut-turut, kondisi inflasi saat ini masih tergolong stabil. Namun, ada beberapa komoditas lain yang perlu mendapat perhatian pemerintah, terutama terkait momentum Natal dan Tahun Baru, seperti telur, cabai merah, dan bawang merah.

“Kita belum dapat memberikan gambaran terkait kondisi Kota Sampit pada bulan Desember. Namun, melihat dari beberapa tahun sebelumnya, komoditas yang paling banyak dikonsumsi saat perayaan hari besar keagamaan adalah beras, cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah. Oleh karena itu, ini bisa menjadi acuan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga,” tambahnya.

Dia juga menyoroti bahwa sektor penerbangan biasanya mengalami kenaikan signifikan sehubungan dengan Natal dan Tahun Baru. Meski belum terlihat secara jelas saat ini, kenaikan harga pada sektor penerbangan biasanya baru terjadi mendekati hari perayaan.