Scroll untuk baca artikel
Game

Kesuksesan Arcane Tidak Menguntungkan Riot Games: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Avatar of Yenni Arianti
286
×

Kesuksesan Arcane Tidak Menguntungkan Riot Games: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Sebarkan artikel ini
Kesuksesan Arcane Tidak Menguntungkan Riot Games: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Betang.id – Serial animasi Arcane, yang diadaptasi dari dunia League of Legends oleh Riot Games, telah menjadi salah satu karya animasi paling sukses secara kritis dan popularitas. Dengan anggaran produksi fantastis sekitar $250 juta USD, serial ini berhasil memikat hati penonton dan mendapatkan banyak penghargaan. Namun, di balik kesuksesannya, ternyata Arcane menjadi sebuah ironi besar bagi Riot Games karena dianggap sebagai kegagalan komersial. Mengapa hal ini terjadi? Berikut analisis mendalam mengenai situasi ini.

Anggaran Fantastis dan Pendapatan yang Tidak Sebanding

Dari laporan yang dirilis oleh Bloomberg, produksi Arcane untuk dua musim memakan biaya besar mencapai $250 juta USD, termasuk pemasaran. Namun, pendapatan yang dihasilkan dari kerja sama dengan platform distribusi seperti Netflix dan Tencent tidak mendekati biaya tersebut.

scroll untuk membaca
  • Netflix membayar Riot Games sekitar $3 juta USD per episode untuk penayangan Arcane.
  • Tencent, induk perusahaan Riot Games, membayar tambahan $3 juta USD per episode untuk hak tayang di Cina.

Jika dijumlahkan, total pendapatan dari dua perusahaan ini tidak mencapai setengah dari biaya produksi dan pemasaran. Bahkan, menurut Bloomberg, Riot Games belum memiliki strategi yang jelas untuk menutupi kekurangan finansial dari proyek ini sejak awal peluncurannya di Netflix.

Kontribusi Arcane untuk League of Legends: Sukses atau Gagal?

Salah satu alasan utama di balik pengembangan Arcane adalah untuk memperluas dunia League of Legends dan menarik lebih banyak pemain baru ke dalam game, yang menjadi sumber pendapatan utama Riot Games. Namun, laporan menunjukkan hasil yang beragam:

  1. Pemain Baru Meningkat, Tapi Tidak Bertahan Lama
    Meskipun ada peningkatan jumlah pemain baru yang membuat akun di League of Legends setelah menonton Arcane, banyak dari mereka tidak bertahan untuk terus memainkan game tersebut.
  2. Kurangnya Efek pada Pengeluaran Pemain Lama
    Sementara para pemain lama tetap setia, serial ini gagal mendorong mereka untuk meningkatkan pengeluaran mereka, seperti membeli kosmetik atau karakter in-game.
  3. Keberhasilan Arcane Tidak Langsung Terhubung ke Pendapatan Game
    Tencent, sebagai induk perusahaan Riot Games, mempertanyakan sejauh mana kontribusi Arcane terhadap ekosistem League of Legends. Hal ini menjadi perhatian besar mengingat game ini sepenuhnya gratis dan hanya mengandalkan penjualan kosmetik serta item digital sebagai sumber penghasilan.

Kontroversi Internal di Riot Games

Selain tantangan finansial, laporan juga mengungkapkan bahwa proyek Arcane menimbulkan perdebatan di antara para karyawan Riot Games.

  • Penolakan dari Karyawan
    Beberapa karyawan Riot Games merasa enggan untuk menyalurkan sumber daya mereka ke dalam proyek Arcane. Mereka mempertanyakan manfaat langsung yang diberikan oleh serial ini kepada inti bisnis Riot, yaitu game-game mereka.
  • Tuntutan Tencent untuk Transparansi Kontribusi
    Sebagai perusahaan induk, Tencent meminta penjelasan yang lebih rinci mengenai dampak Arcane terhadap bisnis utama Riot Games. Mereka ingin memastikan bahwa investasi besar pada serial ini memiliki dampak positif jangka panjang, terutama pada pendapatan League of Legends.

Upaya Riot Games untuk Mengatasi Tantangan

Meskipun dianggap gagal secara komersial, Riot Games tidak sepenuhnya menyerah pada dampak jangka panjang dari Arcane. Beberapa langkah telah diambil untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari proyek ini:

  1. Produksi Kosmetik Digital Terkait Arcane
    Riot Games memberikan waktu kepada timnya selama dua tahun untuk memproduksi item digital berbasis Arcane. Harapannya, item-item seperti skin karakter, emot, atau konten eksklusif lainnya dapat menarik pemain untuk mengeluarkan uang mereka di dalam game.
  2. Peningkatan Pendapatan di November 2024
    Meskipun belum mencapai titik balik finansial, Riot Games mencatat salah satu periode pendapatan tertinggi pada bulan November 2024. Hal ini menunjukkan bahwa Arcane memberikan efek positif terhadap bisnis Riot secara keseluruhan, meskipun tidak langsung menguntungkan.

Pelajaran dari Kesuksesan dan Kegagalan Arcane

Kesuksesan Arcane di mata kritikus dan penonton jelas tidak bisa disangkal. Serial ini berhasil membawa cerita yang mendalam, visual yang memukau, dan memperluas lore dari dunia League of Legends. Namun, dari sudut pandang bisnis, tantangan finansial yang dihadapi Riot Games menunjukkan pentingnya perencanaan yang matang dan strategi monetisasi yang lebih efektif.

Ke depan, Riot Games harus memastikan bahwa proyek besar seperti ini tidak hanya mengandalkan popularitas semata, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan bisnis inti mereka. Jika strategi kosmetik berbasis Arcane dan inisiatif lainnya berhasil, mungkin serial ini akan mencapai “titik balik finansial” seperti yang mereka harapkan.

Sebagai kesimpulan, Arcane adalah contoh menarik bagaimana kesuksesan artistik tidak selalu sejalan dengan keberhasilan komersial. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, Riot Games masih memiliki peluang besar untuk menjadikan serial ini sebagai aset jangka panjang yang menguntungkan.

Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang