Betang.id – Israel memberikan peringatan tegas kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan ancaman untuk menghentikan kerja sama dengan para pejabat dan anggota staf PBB yang terus membela kelompok militan Palestina, Hamas.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, pada Selasa (26/12/2023), Israel menegaskan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan siapa pun yang terlibat dalam mendukung propaganda rezim Hamas.
“Israel akan berhenti bekerja sama dengan mereka yang turut serta dalam mesin propaganda rezim Hamas,” tegas Levy.
Ancaman ini muncul beberapa jam sebelum PBB menunjuk mantan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Belanda, Sigrid Kaag, untuk menempati posisi sebagai Koordinator Senior Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza yang baru dibentuk. Posisi ini bertujuan untuk memantau dan mengawasi distribusi bantuan ke wilayah tersebut.
“Dalam perannya, Kaag akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan memverifikasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” demikian disampaikan PBB dalam pernyataannya kepada media.
Pernyataan PBB juga menyebutkan bahwa Kaag akan membentuk sistem untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik tersebut.
Ketegangan antara Israel dan PBB semakin meruncing sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, terutama terkait masalah pengiriman bantuan ke Gaza yang semakin rumit akibat konflik tersebut.
Israel awalnya menutup penyeberangan ke Gaza sejak awal perang, memaksa masuknya bantuan melalui penyeberangan Rafah di Mesir, yang sebenarnya tidak dirancang untuk menangani lalu lintas semacam itu. Meski begitu, atas desakan dari Amerika Serikat, Israel mulai membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom secara bertahap untuk memudahkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza.