Betang.id – Perubahan besar mungkin akan segera terjadi di Ubisoft, studio game di balik franchise populer seperti Assassin’s Creed dan Far Cry. Rumor mengenai potensi akuisisi Ubisoft oleh Tencent bersama keluarga Guillemot kini semakin menguat, menyusul laporan terbaru yang mengindikasikan langkah konkret untuk mewujudkan rencana tersebut.
Pemegang Saham Dorong Buyout
Menurut laporan Reuters, para pemegang saham Ubisoft sedang mempelajari cara untuk merealisasikan proses buyout sambil memastikan keluarga Guillemot tetap memegang kendali. Diskusi ini muncul setelah laporan pada Oktober lalu yang menyebutkan adanya kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan Ubisoft dari berbagai masalah yang terus menghantui perusahaan.
Dua sumber yang memahami situasi ini menyatakan bahwa pembicaraan seputar struktur buyout dan kepemimpinan perusahaan setelah akuisisi sedang berlangsung. Keluarga Guillemot, yang mendirikan Ubisoft pada 1986, tampaknya berusaha mempertahankan posisi mereka di tengah kemungkinan akuisisi ini.
Posisi Tencent dalam Akuisisi
Tencent, pemegang saham terbesar kedua di Ubisoft, memainkan peran penting dalam rencana ini. Perusahaan teknologi asal China ini dikabarkan ingin meningkatkan pengaruhnya dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Tencent juga dilaporkan sedang menunggu kesepakatan tentang pengaturan di dewan direksi sebelum memberikan dukungan finansial penuh untuk akuisisi ini. Posisi ini memberikan keuntungan strategis bagi keluarga Guillemot, yang sebelumnya sukses menangkis upaya pengambilalihan Ubisoft oleh konglomerat media Prancis, Vivendi, pada 2016.
Namun, keadaan kini telah berubah. Dengan berbagai masalah yang menekan Ubisoft, langkah akuisisi tampaknya menjadi solusi yang masuk akal.
Masalah Ubisoft yang Memicu Akuisisi
Ubisoft saat ini berada di bawah tekanan besar akibat berbagai masalah, termasuk:
- Penjualan mengecewakan dari Star Wars Outlaws.
- Kontroversi dan penundaan Assassin’s Creed Shadows, yang mengganggu kepercayaan penggemar.
- Penghentian proyek XDefiant, game yang dirancang untuk menyaingi Call of Duty, tetapi gagal mencapai ekspektasi.
Selain itu, Ubisoft baru saja memberhentikan 277 karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi, menambah panjang daftar tantangan internal perusahaan.
Dari sisi finansial, situasi Ubisoft terlihat semakin kritis. Saham perusahaan telah mengalami penurunan drastis, dari 85 USD pada tahun 2021 menjadi hanya 13 USD pada hari ini. Hal ini mencerminkan penurunan kepercayaan pasar terhadap masa depan perusahaan.
Langkah Akuisisi sebagai Solusi
Akuisisi ini dapat menjadi langkah strategis untuk mengatasi permasalahan finansial dan operasional Ubisoft. Dengan dukungan Tencent, Ubisoft berpotensi mendapatkan akses ke sumber daya yang lebih besar, baik dari sisi finansial maupun teknologi.
Namun, tantangan tetap ada. Jika proses buyout ini gagal atau tidak diselesaikan dengan baik, tekanan dari para pemegang saham bisa memicu langkah lebih drastis, termasuk kemungkinan takeover oleh pihak lain.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang