Scroll untuk baca artikel
Berita

Ambisi Elon Musk: Potong Waktu Tempuh New York-London Jadi 57 Menit

Avatar of Enny Riana
107
×

Ambisi Elon Musk: Potong Waktu Tempuh New York-London Jadi 57 Menit

Sebarkan artikel ini
Ambisi Elon Musk: Potong Waktu Tempuh New York-London Jadi 57 Menit

Betang.id – Elon Musk kembali menggemparkan dunia dengan ambisi terbarunya. Melalui perusahaannya, The Boring Company, ia mengusulkan pembangunan terowongan Hyperloop bawah laut yang menghubungkan New York dan London dengan waktu tempuh hanya 57 menit. Proyek ini diklaim akan merevolusi transportasi antarbenua dengan memanfaatkan teknologi futuristik.

Hyperloop Translantik: Konsep Revolusioner

Terowongan Hyperloop yang diusulkan Musk akan membentang sepanjang 3.000 mil atau sekitar 4.800 kilometer di bawah Samudra Atlantik, jauh lebih cepat dibandingkan perjalanan udara yang membutuhkan waktu hingga 8 jam. Konsep ini didasarkan pada teknologi Hyperloop, yang menggunakan kombinasi terowongan vakum dan levitasi magnetik (maglev) untuk menggerakkan kapsul dengan kecepatan lebih dari 3.000 mph (4.828 km/jam).

scroll untuk membaca

Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Business Today pada 18 Desember 2024, Musk menyatakan bahwa proyek ini akan menjadi lompatan besar dalam cara manusia membangun dan mengembangkan infrastruktur. “Kita bisa memikirkan ulang cara kita membangun dan memperluas infrastruktur,” ujarnya.

Estimasi Biaya dan Tantangan Finansial

Musk mengklaim bahwa The Boring Company dapat menyelesaikan proyek ini dengan biaya sekitar $200 miliar, jauh lebih murah dibandingkan estimasi sebelumnya yang mencapai $19,8 triliun. Namun, banyak ahli skeptis terhadap klaim tersebut. Estimasi Musk dianggap terlalu optimis, terutama mengingat skala besar proyek dan teknologi yang belum sepenuhnya terbukti.

Mencari pendanaan sebesar itu juga menjadi tantangan besar. Investor dan pemerintah harus diyakinkan untuk mendukung proyek yang belum memiliki rekam jejak sukses dalam skala besar.

Tantangan Teknis dan Kelayakan

Membangun terowongan bawah laut sepanjang ribuan kilometer bukan hanya mahal, tetapi juga sangat kompleks dari sisi teknis. Berikut beberapa tantangan utama yang perlu diatasi:

  1. Tekanan Bawah Laut
    Tekanan ekstrem di dasar Samudra Atlantik dapat menyebabkan kerusakan struktural pada terowongan. Teknologi material yang mampu menahan tekanan tersebut masih perlu dikembangkan.
  2. Potensi Seismik dan Gempa Bawah Laut
    Wilayah laut yang aktif secara seismik menimbulkan risiko besar terhadap stabilitas terowongan. Getaran kecil saja dapat berdampak fatal.
  3. Topografi dan Medan Bawah Laut
    Struktur dasar laut yang tidak rata dan penuh rintangan, seperti gunung laut dan lembah, membuat konstruksi semakin rumit.
  4. Pemeliharaan dan Perbaikan
    Terowongan sepanjang itu akan membutuhkan sistem pemeliharaan yang efisien, terutama jika terjadi kerusakan di tengah Samudra.

Isu Lingkungan dan Geopolitik

Selain tantangan teknis, proyek ini juga menghadapi kekhawatiran dari sisi lingkungan dan geopolitik:

  1. Dampak Lingkungan
    Pembangunan terowongan diperkirakan dapat mengganggu ekosistem laut, termasuk habitat biota bawah laut. Emisi karbon dari proses konstruksi juga menjadi perhatian utama para ahli lingkungan.
  2. Regulasi dan Geopolitik
    Terowongan ini melintasi perbatasan antarnegara, sehingga membutuhkan izin dan kerjasama dari berbagai pihak. Regulasi internasional dan konflik geopolitik berpotensi memperlambat realisasi proyek.

Kesiapan Teknologi Hyperloop

Meski konsep Hyperloop telah menjadi perbincangan sejak beberapa tahun terakhir, teknologi ini masih dalam tahap eksperimen. Belum ada uji coba dalam skala besar yang berhasil menunjukkan bahwa sistem ini dapat diandalkan untuk transportasi massal lintas benua.

Keberhasilan proyek-proyek Hyperloop sebelumnya, seperti rencana pembangunan di Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab, akan menjadi tolok ukur penting bagi ambisi Musk untuk mewujudkan Hyperloop translantik ini.

Respon Publik dan Pakar

Reaksi terhadap pengumuman ini cukup beragam. Di satu sisi, banyak yang memuji visi futuristik Musk yang ingin mendorong batas teknologi. Di sisi lain, skeptisisme tetap tinggi mengingat tantangan besar yang menghadang.

Para ahli mengingatkan bahwa meskipun ambisi ini tampak menginspirasi, fokus pada pengembangan teknologi yang realistis dan berkelanjutan lebih penting daripada mengejar proyek spektakuler yang berisiko tinggi.

Kesimpulan: Mimpi Besar dengan Tantangan Besar

Proyek Hyperloop New York-London yang diusulkan Elon Musk memang menawarkan harapan besar untuk masa depan transportasi. Jika berhasil, proyek ini dapat mengubah cara manusia bepergian dan memperkuat konektivitas global. Namun, tantangan teknis, finansial, lingkungan, dan geopolitik yang ada membuat realisasi proyek ini masih jauh dari pasti.

Dengan teknologi yang terus berkembang dan visi ambisius dari tokoh seperti Elon Musk, mungkin saja mimpi ini suatu hari nanti menjadi kenyataan. Namun, untuk saat ini, proyek ini masih harus melalui perjalanan panjang sebelum bisa terwujud.

Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang