Scroll untuk baca artikel
Berita

Anggaran Keamanan TI Naik 9%, Perusahaan Mulai Serius Hadapi Ancaman Siber

Avatar of Enny Riana
125
×

Anggaran Keamanan TI Naik 9%, Perusahaan Mulai Serius Hadapi Ancaman Siber

Sebarkan artikel ini
Anggaran Keamanan TI Naik 9%, Perusahaan Mulai Serius Hadapi Ancaman Siber

Betang.id – Perusahaan di seluruh dunia tengah meningkatkan fokus mereka pada keamanan informasi teknologi (TI) di tengah maraknya ancaman siber. Tren ini terungkap dalam laporan tahunan IT Security Economics yang dirilis oleh Kaspersky, di mana perusahaan global berencana menaikkan anggaran keamanan TI hingga 9% untuk tahun mendatang.

Tren Anggaran dan Fokus Keamanan TI

Laporan ini menyatakan bahwa rata-rata anggaran keamanan siber perusahaan besar mencapai US$5,7 juta, sementara total anggaran TI keseluruhan di sektor tersebut sekitar US$41,8 juta. Untuk usaha kecil dan menengah (UMKM), investasi keamanan TI mencapai US$0,2 juta dari total anggaran TI sebesar US$1,6 juta.

scroll untuk membaca

Kenaikan anggaran ini mencerminkan kebutuhan yang semakin mendesak untuk mengatasi kerugian besar akibat serangan siber. Studi menunjukkan bahwa perusahaan besar mengalami rata-rata 12 insiden siber dalam setahun, dengan biaya pemulihan mencapai US$6,2 juta, atau lebih besar 1,1 kali dibandingkan total anggaran keamanan TI mereka. Sementara itu, UMKM menghadapi 16 insiden siber setiap tahun dan menghabiskan sekitar US$0,3 juta untuk perbaikan, setara dengan 1,5 kali anggaran keamanan TI mereka.

Kerentanan Perusahaan Besar dan UMKM

Meskipun perusahaan besar memiliki infrastruktur keamanan canggih dan sumber daya lebih besar, skala dan kompleksitas operasional mereka menjadikan mereka lebih rentan. Proses mitigasi ancaman siber pada organisasi besar dapat memakan waktu hingga berjam-jam, meskipun deteksi dini sering dilakukan. Hal ini menegaskan tantangan pengelolaan sistem TI yang kompleks.

Sebaliknya, UMKM menghadapi tantangan serius dalam membangun kebijakan keamanan yang kuat. Insiden pada sektor ini sering dipicu oleh kesalahan manusia, konfigurasi cloud yang kurang tepat, serta kurangnya pengelolaan izin tingkat tinggi. Dengan anggaran terbatas, UMKM harus menanggung dampak tidak proporsional akibat serangan siber.

Faktor Peningkatan Anggaran Keamanan Siber

Menurut Veniamin Levtsov, Wakil Presiden Pusat Keahlian Bisnis Korporat di Kaspersky, ada tiga alasan utama di balik peningkatan anggaran keamanan siber:

  1. Pertumbuhan Kompleksitas Ancaman: Ancaman siber yang semakin canggih mendorong perusahaan untuk mengadopsi solusi keamanan yang lebih mutakhir guna mendeteksi dan merespons serangan dengan lebih cepat.
  2. Tekanan Regulasi Pemerintah: Peraturan terkait kedaulatan digital dan perlindungan data telah memicu peningkatan kebutuhan untuk memenuhi standar kepatuhan yang lebih ketat.
  3. Kenaikan Ekspektasi Gaji Profesional Keamanan Siber: Semakin tingginya permintaan atas tenaga ahli di bidang keamanan siber membuat biaya operasional meningkat, mengingat ekspektasi upah yang lebih tinggi di sektor ini.

Dampak dan Harapan Masa Depan

Kenaikan anggaran keamanan TI ini dipandang sebagai respons strategis terhadap ancaman global yang terus berkembang. Investasi di bidang keamanan TI tidak hanya penting untuk mengurangi risiko, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap kemampuan perusahaan melindungi data mereka.

Namun, dengan biaya yang terus meningkat, perusahaan harus lebih bijak dalam memilih solusi keamanan yang memberikan perlindungan optimal dengan efisiensi tinggi. Sementara itu, pelatihan karyawan dan pengelolaan keamanan siber berbasis budaya organisasi dapat menjadi langkah penting bagi UMKM untuk menekan dampak insiden di masa depan.

Keberlanjutan tren ini menunjukkan bahwa keamanan siber akan tetap menjadi prioritas utama perusahaan di semua level. Dengan anggaran yang lebih besar, diharapkan perusahaan mampu menghadirkan solusi yang lebih inovatif guna mengatasi ancaman yang semakin kompleks.

Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang