Betang.id – Raksasa teknologi asal Cupertino, Apple, tampaknya semakin serius memperluas kehadirannya di Indonesia. Setelah proposal investasi Rp1,5 triliun ditolak oleh pemerintah, Apple kini dikabarkan mempersiapkan investasi yang jauh lebih besar, yaitu Rp15 triliun. Langkah ini menuai tanggapan positif dari Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia, Rosan Roeslani, yang optimis bahwa investasi ini akan memberikan dampak signifikan bagi ekonomi nasional.
Investasi Rp15 Triliun: Upaya Strategis Apple untuk iPhone 16
Rencana investasi besar ini menjadi salah satu langkah Apple untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang menjadi syarat penting agar produk mereka, termasuk iPhone 16, dapat beredar di pasar Indonesia. Sebelumnya, proposal investasi Rp1,5 triliun dari Apple—yang mencakup pembangunan pabrik di Bandung—ditolak oleh Kementerian Perindustrian.
Kini, dengan nominal investasi yang mencapai sepuluh kali lipat dari sebelumnya, Apple menunjukkan komitmennya untuk mendapatkan lampu hijau dari pemerintah Indonesia. Menteri Investasi Rosan Roeslani menyebut bahwa Apple telah diminta untuk memberikan pernyataan tertulis mengenai investasi tahap pertama sebesar USD 1 miliar (sekitar Rp15 triliun).
“Insya Allah untuk tahap pertama, saya meminta mereka memberikan pernyataan tertulis mengenai investasi USD 1 miliar. Semoga dalam minggu ini kami sudah menerima komitmen mereka,” ujar Rosan dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI pada Selasa, 3 Desember 2024.
Menciptakan Lapangan Kerja dan Mendorong Rantai Pasok Global
Selain memenuhi persyaratan TKDN, investasi ini juga diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Rosan menekankan pentingnya peran Apple dalam menciptakan lapangan kerja serta mendorong Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global yang lebih besar.
“Mudah-mudahan seminggu ini saya sudah mendapat komitmen dari mereka. Kita juga proaktif berbicara dengan mereka,” tambah Rosan. Ia optimis bahwa investasi Apple akan memberikan efek berantai, tidak hanya pada sektor teknologi, tetapi juga pada berbagai sektor lain seperti logistik, manufaktur, dan pendidikan.
Manfaat Jangka Panjang bagi Indonesia
Jika rencana ini terwujud, investasi Rp15 triliun dari Apple akan menjadi salah satu investasi asing terbesar di sektor teknologi Indonesia. Hal ini diyakini mampu:
- Meningkatkan Lapangan Kerja: Dengan pembangunan fasilitas manufaktur atau pusat teknologi, ribuan pekerjaan baru dapat tercipta.
- Mendorong Transfer Teknologi: Kehadiran Apple dapat mendorong transfer pengetahuan dan teknologi ke tenaga kerja lokal.
- Memperkuat Posisi Indonesia di Rantai Pasok Global: Dengan menjadi basis produksi, Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok industri teknologi global.