Betang.id – Hermen Hulst, bos baru PlayStation yang menggantikan Jim Ryan, memberikan pandangan menarik mengenai peran kecerdasan buatan (AI) dalam industri video game. Dalam wawancara bersama BBC, ia membahas bagaimana penggunaan AI di dunia game dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, AI bisa mempercepat pengembangan game, tetapi di sisi lain, kehadirannya menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya sentuhan kreatif manusia.
Keseimbangan AI dan Manusia: Pandangan Hermen Hulst
Hulst menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara penggunaan AI dan kontribusi manusia dalam proses kreatif pengembangan video game. “Ada dua tuntutan besar dalam gaming saat ini,” ujarnya. “Satu sisi ingin pengalaman inovatif dengan memanfaatkan AI, sementara sisi lain lebih menghargai game yang sepenuhnya diciptakan secara manual oleh manusia.”
Pernyataan Hulst ini mencerminkan pendekatan yang hati-hati dari PlayStation terhadap integrasi AI. Meskipun mereka belum secara eksplisit terjun ke teknologi AI untuk pengembangan game, PlayStation tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplorasi inovasi ini di masa depan.
PlayStation vs Microsoft: Strategi AI Berbeda
Berbeda dengan PlayStation yang tampak lebih konservatif, Microsoft telah lebih terbuka dalam penerapan AI di dunia game. Salah satu contoh konkret adalah kerja sama mereka dengan Inworld AI, yang menghasilkan teknologi Narrative Graph. Teknologi ini memungkinkan pembuatan cerita yang lebih kompleks dan karakter dengan percabangan narasi yang lebih realistis.
Langkah ini menunjukkan keberanian Microsoft untuk memanfaatkan AI sebagai alat kreatif utama, sebuah pendekatan yang belum terlihat pada PlayStation. Meski demikian, Hulst percaya bahwa sentuhan manusia tetap menjadi elemen penting dalam menciptakan pengalaman bermain yang bermakna dan emosional.
Pengembangan IP PlayStation: Lebih dari Sekadar Game
Selain membahas AI, Hulst juga menyoroti pengembangan Intellectual Property (IP) PlayStation ke berbagai medium di luar video game. Beberapa proyek adaptasi seperti Uncharted, Gran Turismo, dan The Last of Us telah mendapatkan respons positif, baik dari gamer maupun penonton umum.
Keberhasilan ini mengikuti jejak Nintendo dengan film Mario serta Microsoft dengan proyek Minecraft-nya. Hulst menyatakan bahwa langkah ini merupakan cara PlayStation untuk memperluas daya tarik IP mereka dan memberikan pengalaman baru bagi para penggemar.
AI dan Masa Depan Industri Game
Penggunaan AI dalam video game memang masih menjadi perdebatan panas. Sementara AI menjanjikan efisiensi dan inovasi, ada risiko kehilangan esensi kreatif yang hanya bisa diberikan oleh manusia. Pandangan Hermen Hulst yang menekankan keseimbangan antara AI dan peran manusia ini mencerminkan komitmen PlayStation untuk tetap mengutamakan pengalaman gaming yang autentik, meskipun dunia teknologi terus berubah.
Dengan pendekatan yang lebih terukur, PlayStation tampaknya memilih untuk tidak terburu-buru dalam mengeksplorasi AI. Namun, melihat persaingan ketat dengan Microsoft dan perusahaan lain, menarik untuk ditunggu bagaimana PlayStation akan mengintegrasikan AI di masa depan tanpa mengorbankan keunikan game yang menjadi ciri khas mereka.