Betang.id – Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop dan UKM) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menetapkan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi sebagai prioritas utama pada tahun 2025. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelaku usaha serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Program Pelatihan dan Digitalisasi bagi UMKM
Kepala Disdagperinkop dan UKM Kapuas, Apendi, menyatakan bahwa pembinaan akan mencakup pelatihan, pendampingan, serta akses terhadap permodalan dan pemasaran. “Pelatihan bertujuan memberikan pelaku UMKM pemahaman tentang manajemen usaha, penggunaan teknologi digital, dan pengembangan produk agar lebih kompetitif di pasar lokal maupun nasional,” katanya di Kuala Kapuas, Sabtu (11/1).
Transformasi digital menjadi salah satu fokus pembinaan. Para pelaku usaha diarahkan untuk memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce guna memperluas jangkauan pasar. “Penggunaan platform online sangat penting agar produk lokal memiliki daya saing yang lebih tinggi,” tambah Apendi.
Kemudahan Akses Permodalan untuk UMKM
Selain pelatihan, Disdagperinkop bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan untuk memfasilitasi akses permodalan. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan diperkenalkan kepada pelaku UMKM dan koperasi sebagai solusi untuk mengatasi kendala permodalan.
“Dengan adanya akses permodalan ini, kami berharap UMKM dapat meningkatkan produktivitas mereka tanpa terbebani oleh keterbatasan modal,” jelas Apendi.
Pendampingan dan Pembenahan Koperasi
Tidak hanya fokus pada UMKM, Disdagperinkop juga memberikan perhatian serius terhadap koperasi. Pendampingan dilakukan dalam bentuk pelatihan pengelolaan administrasi, transparansi keuangan, hingga peningkatan layanan kepada anggota.
“Koperasi yang dikelola dengan baik dapat menjadi pilar ekonomi yang tangguh sekaligus memberikan manfaat yang maksimal kepada anggotanya,” ungkapnya.
Promosi dan Peningkatan Daya Saing Produk Lokal
Untuk mendukung UMKM dan koperasi agar lebih dikenal, Disdagperinkop aktif memfasilitasi pelaku usaha dalam mengikuti pameran di berbagai tingkatan, baik lokal maupun nasional. Strategi ini bertujuan memperluas eksposur produk unggulan daerah sekaligus mendongkrak pendapatan masyarakat.
“Promosi melalui pameran memungkinkan produk lokal Kabupaten Kapuas bersaing dengan produk dari daerah lain, sehingga memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Apendi.
Tantangan SDM dalam Pembinaan UMKM dan Koperasi
Meski program pembinaan ini sejalan dengan visi Kapuas untuk menciptakan ekosistem usaha yang berdaya saing dan inklusif, Apendi menyoroti perlunya peningkatan jumlah tenaga sumber daya manusia (SDM) di bidang UMKM dan koperasi.
“Saat ini, di bidang koperasi UMKM, hanya ada satu kepala bidang (kabid), satu fungsional analis koperasi, dan satu pelaksana. Kami berharap adanya tambahan SDM yang kompeten untuk mendukung kelancaran program ini,” jelasnya.
Membangun Kemandirian Ekonomi Daerah
Dengan berjalannya program pembinaan UMKM dan koperasi ini, diharapkan Kabupaten Kapuas dapat menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah serta keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam merealisasikan visi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing tinggi.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang