Betang.id – Kabar baik datang dari Kalimantan Tengah, yang telah meraih prestasi membanggakan dengan masuk dalam peringkat 10 provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat inflasi terendah. Pernyataan ini disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalimantan Tengah, Sri Widanarni, pada hari Senin.
Sri Widanarni mengungkapkan rasa syukur atas prestasi ini, menyatakan, “Dengan kondisi ini, kita harus bersyukur karena Kalimantan Tengah masuk ke dalam 10 provinsi inflasi terendah dan ini perlu kita pertahankan.”
Adapun 10 provinsi yang mengalami inflasi terendah adalah Gorontalo dengan tingkat inflasi sebesar 1,16 persen, diikuti oleh Sulawesi Utara dengan 1,16 persen, Sulawesi Barat dengan 1,19 persen, Papua dengan 1,28 persen, Jambi dengan 1,70 persen, Aceh dengan 1,83 persen, Kalimantan Tengah dengan 1,88 persen, DKI Jakarta dengan 1,89 persen, Sumatera Barat dengan 1,94 persen, Riau dengan 1,96 persen, serta Banten dengan 2,04 persen.
Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga mengumumkan provinsi-provinsi yang mengalami inflasi tertinggi. Provinsi Bangka Belitung memimpin dengan tingkat inflasi sebesar 3,55 persen, diikuti oleh Sulawesi Tenggara dengan 3,46 persen, Maluku Utara dengan 3,34 persen, Yogyakarta dengan 3,30 persen, Maluku dengan 3,1 persen, Kalimantan Timur dengan 3,07 persen, Jawa Timur dengan 3,01 persen, Kalimantan Selatan dengan 2,72 persen, Papua Barat dengan 2,69 persen, dan Jawa Tengah dengan 2,49 persen.
Sri Widanarni berharap agar ke depan stabilitas harga pangan di Kalimantan Tengah tetap terjaga dan tidak ada lonjakan harga, terutama pada komoditas pangan strategis seperti beras, minyak goreng, bawang putih, cabai, dan lainnya.
Untuk menjaga stabilitas ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota di wilayah tersebut melalui berbagai program dan kegiatan dalam mengoptimalkan pengendalian inflasi. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Kadishanpang) Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi, menambahkan bahwa pihaknya telah melaksanakan pasar penyeimbang, pasar murah, serta tindakan lainnya dalam upaya menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan.
