Daerah

Legislator Kotawaringin Timur Dukung Penuh Pembangunan Jembatan Mentaya untuk Tingkatkan Ekonomi

Avatar of Edo Wahyudi
1140
×

Legislator Kotawaringin Timur Dukung Penuh Pembangunan Jembatan Mentaya untuk Tingkatkan Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Legislator Kotawaringin Timur Dukung Penuh Pembangunan Jembatan Mentaya untuk Tingkatkan Ekonomi
Abdul Kadir

Betang.id – Rencana pembangunan Jembatan Mentaya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mendapat dukungan penuh dari Ketua Fraksi Golongan Karya (Golkar) DPRD Kotim, Abdul Kadir. Menurutnya, jembatan ini sangat penting untuk memfasilitasi akses transportasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.

“Jembatan Mentaya akan menjadi solusi untuk mempermudah akses transportasi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Mentaya Seberang. Ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di sana,” ujar Abdul Kadir di Sampit, Rabu.

Solusi untuk Mengatasi Keterisolasian

Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat menghubungkan Kecamatan Seranau dan Kecamatan Baamang, termasuk pusat Kota Sampit. Dengan adanya jembatan tersebut, keterisolasian wilayah yang selama ini dialami oleh masyarakat Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut dapat teratasi. Selama ini, akses ke daerah-daerah ini hanya dapat ditempuh melalui transportasi sungai, yang kemudian dilanjutkan dengan angkutan darat, menyebabkan biaya pengiriman barang menjadi tinggi dan pembangunan berjalan lambat dibandingkan dengan daerah lain.

Jembatan yang direncanakan akan memiliki panjang 970 meter dan lebar 14 meter ini, dengan bentang utama sepanjang 200 meter dan bentang pendekat 770 meter, diharapkan menjadi infrastruktur vital yang membuka jalur darat yang selama ini terisolasi. Pada setiap ujung jembatan akan dipasang tujuh pilar, sehingga totalnya mencapai 14 pilar.

Pentingnya Kerja Sama Antar Pemerintah Daerah dan Provinsi

Abdul Kadir menegaskan bahwa pembangunan Jembatan Mentaya bukan hanya sekedar proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah Kotim. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal proyek ini agar bisa terealisasi sesuai rencana.

“Kita berharap dengan terbukanya akses ini tentunya dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat di kedua kecamatan tersebut dan serta untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di wilayah ini,” tambah Abdul Kadir.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) Kotim, Mentana Dhinar Tistama, menjelaskan bahwa Pemkab Kotim dan Pemprov Kalteng telah sepakat untuk bekerja sama dalam pembangunan Jembatan Mentaya. Mentana juga menegaskan bahwa selain kolaborasi dalam hal infrastruktur, salah satu poin penting dalam kerja sama ini adalah terkait anggaran, mengingat biaya pembangunan jembatan ini diperkirakan mencapai Rp2 triliun, yang tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai sumber, termasuk APBN.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah, Shalahuddin, juga telah mengunjungi Kotim untuk mengevaluasi progres pembangunan yang sudah berjalan. Mentana menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan jembatan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan anggaran yang tersedia.

“Prosesnya memang panjang, tapi seumpamanya semua tahapan berjalan lancar dan anggaran mendukung, maka 2025 pembangunan sudah bisa dimulai. Kalau anggarannya lancar kemungkinan dalam dua tahun sudah selesai,” jelas Mentana.