Berita

Meta Siapkan Kabel Bawah Laut Raksasa, Hindari Jalur Konflik Geopolitik

Avatar of Enny Riana
864
×

Meta Siapkan Kabel Bawah Laut Raksasa, Hindari Jalur Konflik Geopolitik

Sebarkan artikel ini
Meta Siapkan Kabel Bawah Laut Raksasa, Hindari Jalur Konflik Geopolitik

Betang.id – Meta, raksasa teknologi di balik platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, tengah merancang proyek besar: pembangunan kabel bawah laut sepanjang 40.000 kilometer. Infrastruktur ini dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan internal Meta, menawarkan jalur data eksklusif di seluruh dunia. Rencana ambisius ini diperkirakan akan menelan biaya lebih dari $10 miliar atau setara dengan lebih dari 150 triliun rupiah.

Mengutip laporan TechCrunch, proyek ini bertujuan memperkuat infrastruktur komunikasi global Meta sekaligus memastikan konektivitas yang lebih aman dan stabil dengan menghindari area konflik geopolitik. Proyek besar ini pertama kali diungkapkan oleh Sunil Tagare, pendiri Flag Telecom sekaligus pakar dalam bidang kabel bawah laut.

Rencana dan Jalur Strategis

Seorang sumber anonim dari Meta mengonfirmasi bahwa rencana pemasangan kabel bawah laut telah disusun, meski rincian anggaran dan teknis lainnya belum diungkapkan secara resmi. Meta berencana memaparkan detail lebih lanjut, seperti rute kabel, kapasitas, hingga alasan di balik proyek ini, pada awal tahun 2025.

Menurut bocoran informasi, kabel tersebut akan membentuk rute global berbentuk huruf “W”. Rute ini akan menghubungkan pantai timur Amerika Serikat ke India melalui Afrika Selatan, kemudian kembali ke pantai barat Amerika Serikat melalui Australia. Pemilihan jalur ini didesain untuk menghindari wilayah konflik geopolitik, seperti Laut Merah, Laut Cina Selatan, Selat Malaka, dan wilayah-wilayah sensitif lainnya, termasuk Singapura dan Mesir.

Meta memilih wilayah Afrika Selatan sebagai titik awal pengerjaan proyek, yang akan dipimpin oleh Santosh Janardhan, seorang ahli di bidang infrastruktur bawah laut.

Tantangan dan Persaingan

Meskipun proyek ini menjanjikan revolusi infrastruktur komunikasi Meta, sejumlah tantangan besar menanti. Pembangunan kabel bawah laut membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga selesai dan dapat dimanfaatkan. Hal ini diperburuk oleh terbatasnya sumber daya manusia dan teknologi yang dapat menangani proyek sebesar ini. SubCom, salah satu penyedia layanan kabel bawah laut terkemuka, misalnya, saat ini masih sibuk menggarap proyek-proyek besar dari Google.

Selain itu, Meta juga akan menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan kabel ini ke dalam jaringan lokal di berbagai negara, termasuk proses negosiasi dengan operator telekomunikasi dan penyedia layanan “last-mile” yang menghubungkan infrastruktur besar ini ke perangkat pengguna akhir.

Meta dan Sejarah Investasi Kabel Bawah Laut

Meta sebenarnya bukan pemain baru dalam dunia investasi kabel bawah laut. Saat ini, perusahaan memiliki saham di 16 jaringan kabel bawah laut, termasuk proyek besar 2Africa yang merupakan salah satu kabel bawah laut terpanjang di dunia.

Namun, proyek baru ini berbeda karena sepenuhnya didedikasikan untuk kebutuhan internal Meta. Jika berhasil, kabel ini akan menjadi tulang punggung lalu lintas data global perusahaan, menawarkan efisiensi dan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan infrastruktur bersama.

Masa Depan Infrastruktur Global Meta

Dalam 40 tahun terakhir, kabel serat optik bawah laut telah menjadi tulang punggung infrastruktur komunikasi dunia. Namun, perkembangan teknologi dan meningkatnya permintaan data menuntut perusahaan seperti Meta untuk membangun infrastruktur yang lebih canggih dan mandiri.

Proyek kabel bawah laut ini tak hanya akan memperkuat posisi Meta di dunia teknologi, tetapi juga memberikan perusahaan keunggulan strategis dalam mengelola data di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Jika sukses, proyek ini bisa menjadi salah satu langkah paling visioner dalam sejarah Meta.