Betang.id – Desa Basungkai, yang terletak di Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, memiliki sebuah inisiatif yang patut diacungi jempol.
Para ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di Desa ini telah menjalani pelatihan yang bermanfaat, yaitu cara memanfaatkan minyak jelantah bekas untuk membuat lilin aromaterapi dan sabun. Hasil produksi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga.
Menurut Elis Sri Rahayu, Anggota Tim dari Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (UPR), kegiatan ini bertujuan utama untuk meningkatkan pola hidup sehat masyarakat di Desa Basungkai dengan mengurangi konsumsi minyak jelantah.
Minyak jelantah yang sebelumnya hanya menjadi limbah diubah menjadi produk yang bermanfaat seperti lilin aromaterapi, sabun cuci baju, dan sabun cuci tangan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program dosen pendamping pemberdayaan masyarakat. Harapannya adalah memberikan pengetahuan berharga di bidang kesehatan kepada para ibu-ibu PKK.
Selain manfaat dalam hal kesadaran hidup sehat yang meningkat, penggunaan kembali minyak jelantah juga membantu mengurangi dampak negatif dari limbah tersebut.
Elis Sri Rahayu juga menekankan pentingnya inovasi dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah.
Hal ini bertujuan untuk menghindari pembuangan limbah yang dapat mencemari lingkungan.
Membuat sabun cuci baju, sabun cuci tangan, dan lilin aromaterapi dari minyak jelantah adalah langkah yang bijak dalam mengelola limbah tersebut.