Daerah

Pemkot Palangka Raya Tingkatkan Langkah Intervensi Gizi Buruk pada Anak

Avatar of Ahmad Azzam
556
×

Pemkot Palangka Raya Tingkatkan Langkah Intervensi Gizi Buruk pada Anak

Sebarkan artikel ini
Pemkot Palangka Raya Tingkatkan Langkah Intervensi Gizi Buruk pada Anak

Betang.id – Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terus meningkatkan upaya intervensi khusus untuk mengatasi masalah gizi buruk pada balita dan anak-anak.

“Salah satu fokus kami adalah memperkuat sektor kesehatan, termasuk pemberian bantuan asupan makanan bergizi, pencegahan infeksi, pemantauan berkala status gizi ibu, pencegahan penyakit menular, dan perbaikan lingkungan,” ungkap Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, di Palangka Raya pada hari Jumat.

Hera menambahkan bahwa penguatan peran Posyandu juga menjadi instruksi, dengan lebih memaksimalkan pemantauan dan berperan aktif dalam menangani kondisi gizi buruk. Tujuannya adalah agar di masa mendatang, tidak lagi terjadi kasus gizi buruk pada anak-anak di Kota Palangka Raya.

“Posyandu memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas gizi anak dengan mendeteksi dini kasus gizi buruk, memberikan penanganan, dan memberikan konsultasi pencegahan gizi buruk pada anak-anak,” katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan Hera setelah kunjungannya kepada dua anak yang menderita gizi buruk, yaitu Nur Amira (18 bulan) dan Majehan Ilmi (23 bulan), yang masing-masing memiliki berat badan hanya 6,4 kg.

“Tentu kita semua berharap agar kasus gizi buruk di Kota Palangka Raya dapat dihilangkan. Oleh karena itu, saya menekankan agar Posyandu lebih memperkuat perannya dalam menanggulangi masalah-masalah terkait pemenuhan gizi pada anak sebagai generasi masa depan,” ujarnya.

Hera juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mengatasi masalah stunting atau gizi buruk melalui berbagai program yang tengah dijalankan. Meski begitu, ia tetap mengajak semua pemangku kepentingan dan mitra kerja pemerintah untuk bersama-sama berkolaborasi dalam pemenuhan gizi bagi anak-anak, guna menyelesaikan permasalahan gizi buruk ini.

“Pemenuhan gizi anak menjadi tanggung jawab bersama untuk menciptakan sumber daya manusia nasional yang berdaya saing dan mampu menghadapi tantangan, menuju pencapaian generasi emas pada tahun 2045 mendatang,” tambah Hera.