Game

Roblox Dilarang di Turki, Tindakan Hukum Terkait Eksploitasi Anak

Avatar of Yenni Arianti
1362
×

Roblox Dilarang di Turki, Tindakan Hukum Terkait Eksploitasi Anak

Sebarkan artikel ini
Roblox Dilarang di Turki, Tindakan Hukum Terkait Eksploitasi Anak

Betang.id – Roblox, platform permainan yang populer sebagai sandbox game di mana pemain dan komunitasnya bisa menciptakan permainan sendiri, baru-baru ini menghadapi larangan dari Pemerintah Turki. Larangan ini muncul karena adanya dugaan pelanggaran serius terkait perlindungan anak.

Alasan Larangan: Eksploitasi Anak dalam Game Roblox

Apa yang sebenarnya terjadi?

Menurut laporan dari Turkiye Today, Pemerintah Turki melarang Roblox dengan alasan eksploitasi anak. Roblox dikritik karena dianggap gagal melindungi pemain mudanya dari konten dewasa yang tidak sesuai. Game ini juga dituduh memanfaatkan konten mini-game yang dibuat oleh anak-anak untuk keuntungan pribadi, tanpa memberikan kompensasi yang memadai.

Tuduhan Eksploitasi dan Tindakan Hukum

Roblox juga menghadapi tuntutan untuk memberikan ganti rugi kepada pemain setelah secara sepihak menghapus konten berbayar tanpa kompensasi. Sebagai tanggapan, Roblox telah mengalokasikan $10 juta dalam bentuk kredit Robux untuk disalurkan kepada akun-akun yang terdampak.

Pejabat dari Direktorat Komunikasi Turki menyatakan bahwa keputusan untuk menutup akses ke game ini didorong oleh laporan tentang konten seksual, pedofilia, dan LGBT yang dianggap mengeksploitasi anak-anak. Selain itu, adanya dugaan pesta virtual yang mempromosikan konten-konten tersebut dan distribusi Robux oleh akun bot untuk mendorong partisipasi anak-anak juga menjadi faktor pemblokiran.

Respon dari Pihak Roblox

Pihak Roblox telah mengonfirmasi bahwa mereka tengah berupaya berkomunikasi dengan otoritas Turki untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka menyadari bahwa Roblox saat ini tidak tersedia di Turki dan berusaha untuk mencari solusi agar game ini dapat kembali diakses.

Dampak Pemblokiran terhadap Ekonomi Gamer

Kebijakan pemblokiran ini menuai kekecewaan dari banyak pemain dan kreator di Turki. Mereka khawatir bahwa larangan ini dapat berdampak negatif terhadap kondisi ekonomi mereka, terutama karena aset in-game mereka kini tidak dapat diakses dan pembayaran kreator serta Robux yang menjadi sumber penghasilan tidak bisa dicairkan.