Internasional

Rusia Terus Serang Avdiivka Ukraina, 2 Warga Tewas Dalam Lima Hari Terakhir

Avatar of Candra Wahyuda
564
×

Rusia Terus Serang Avdiivka Ukraina, 2 Warga Tewas Dalam Lima Hari Terakhir

Sebarkan artikel ini
Rusia Terus Serang Avdiivka Ukraina, 2 Warga Tewas Dalam Lima Hari Terakhir

Betang.id – Dua warga sipil tewas akibat serangan Rusia di Kota Avdiivka, Ukraina timur, dalam serangkaian aksi yang telah berlangsung selama lima hari terakhir. Laporan dari para pejabat, seperti yang dikutip oleh The Independent, mengungkapkan bahwa pasukan Rusia terus melancarkan serangan di kota tersebut.

Kru darurat, sayangnya, tidak dapat menyelamatkan korban tewas dari reruntuhan bangunan, demikian disampaikan oleh pemerintah wilayah Donetsk. Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengungkapkan bahwa pasukan Rusia telah berkumpul kembali setelah mengalami kekalahan sebelumnya. Mereka melakukan serangan di sekitar desa Makiivka dan menuju kota Kupiansk.

Menurut Syrskyi, tujuan utama musuh adalah mengalahkan pasukan Ukraina, mengepung Kupiansk, dan mencapai Sungai Oskil. Meskipun pasukan Rusia melakukan belasan serangan setiap hari, pasukan Ukraina sudah siap dan berhasil bertahan.

Dalam perkembangan terkait, Institut Studi Perang (ISW) melaporkan bahwa pasukan Rusia, setelah menderita kerugian signifikan dalam serangan di Avdiivka, tampaknya “kelelahan”. Komandan Batalyon “Vostok” Rusia, Alexander Khodakovsky, menyatakan kelelahan pasukan Vladimir Putin.

Pasukan Ukraina, yang menghadapi serangan tanpa henti, berhasil menghancurkan setidaknya 36 kendaraan lapis baja Rusia, termasuk tank, menurut laporan seorang perwira cadangan Ukraina.

Avdiivka, yang digambarkan sebagai pintu gerbang ke kota Donetsk, telah menjadi simbol perlawanan sejak invasi Rusia. Ukraina juga melancarkan serangan terpisah menggunakan drone laut yang membawa senjata eksperimental, menyerang kapal induk Rusia dan kapal patroli.

Pada front lain, polisi Prancis sedang menyelidiki dugaan keracunan terhadap mantan jurnalis TV pemerintah Rusia, Marina Ovsyannikova, yang melarikan diri dan menetap di Prancis setelah melakukan protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Ovsyannikova baru-baru ini melaporkan sakit dan dicurigai diracun, memicu penyelidikan oleh otoritas keamanan Prancis.