Betang.id – Vietnam terus menarik perhatian perusahaan teknologi dunia, termasuk Nvidia. Setelah sebelumnya menjadi tujuan investasi bagi Apple, negara tetangga Indonesia ini kembali mendapatkan kepercayaan dari raksasa chip AI asal Amerika Serikat tersebut. Nvidia bersama pemerintah Vietnam telah menandatangani kontrak untuk membangun pusat riset dan pengembangan serta pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di Vietnam.
Proyek Strategis Nvidia di Vietnam
Kesepakatan ini resmi ditandatangani di Hanoi pekan ini, dengan dihadiri langsung oleh CEO Nvidia, Jensen Huang, dan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh. Proyek ini mencakup pembangunan pusat riset AI dan pusat data, namun detail keuangan terkait investasi ini belum diungkapkan.
Selain itu, Nvidia juga dikabarkan berencana mengakuisisi VinBrain, sebuah startup kesehatan di bawah naungan konglomerat Vingroup. Meski nilai akuisisinya belum diumumkan, langkah ini memperkuat komitmen Nvidia dalam mendukung ekosistem teknologi di Vietnam.
Jensen Huang sebelumnya menyatakan keinginannya untuk memperluas kerja sama dengan perusahaan teknologi Vietnam dan mendukung pelatihan talenta lokal di bidang AI. Hal ini juga selaras dengan upaya Vietnam untuk mengembangkan infrastruktur digital yang lebih maju.
Vietnam: Pusat Baru AI dan Energi Bersih
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyoroti pentingnya investasi dalam teknologi AI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Vietnam. Selain itu, ia juga menegaskan ambisi Vietnam dalam pengembangan energi bersih.
“AI akan mengubah sumber daya seperti matahari, angin, dan gelombang menjadi energi bersih yang dapat diandalkan,” ujar Chinh.
Vietnam sendiri semakin dilirik sebagai lokasi strategis untuk investasi teknologi, bersaing dengan wilayah lain seperti Johor, Malaysia. Sebelumnya, firma teknologi Vietnam FPT juga mengumumkan rencana pembangunan pabrik AI senilai USD 200 juta dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dari Nvidia.
Jejak Nvidia di Indonesia: Dari AI Nation hingga GPU Merdeka
Tidak hanya Vietnam, Indonesia juga menjadi fokus Nvidia dalam memperluas jaringan AI di Asia Tenggara. Nvidia telah menjalin kerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk membangun pusat AI Nation yang berlokasi di Technopark, Solo.
Selain itu, muncul kabar bahwa Nvidia akan membuka pusat AI baru di Jayapura, Papua, dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai USD 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun.
Melalui kerja sama dengan Lintasarta, Nvidia juga meluncurkan GPU Merdeka, sebuah layanan GPU-as-a-Service (GPUaaS) untuk mendukung infrastruktur AI di Indonesia. GPU Merdeka menawarkan supercomputing cloud yang didukung konfigurasi canggih menggunakan delapan Nvidia H100 SXM Tensor Core GPUs dalam satu server.
Layanan ini merupakan bagian dari Sovereign AI Cloud, yang dirancang untuk menghadirkan teknologi komputasi AI berperforma tinggi di Indonesia. Ini menjadi kelanjutan dari kolaborasi Nvidia dengan IOH, induk usaha Lintasarta.
Dampak Investasi Nvidia di Asia Tenggara
Investasi Nvidia di Vietnam dan Indonesia menunjukkan peningkatan perhatian perusahaan teknologi global terhadap potensi Asia Tenggara sebagai pusat inovasi AI. Dengan langkah strategis ini, Nvidia tidak hanya memperkuat posisinya di kawasan, tetapi juga membantu mempercepat transformasi digital di negara-negara tersebut.
Bagi Vietnam, kerja sama dengan Nvidia merupakan bukti pengakuan internasional terhadap kemampuannya menjadi hub teknologi. Sementara itu, bagi Indonesia, langkah Nvidia ini memberikan dorongan signifikan untuk menciptakan ekosistem AI yang kompetitif di tingkat global.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang