Ekobis

SKIPM: Ekspor Produk Perikanan Kalteng Tembus Rp70 Miliar

Avatar of admin
2315
×

SKIPM: Ekspor Produk Perikanan Kalteng Tembus Rp70 Miliar

Sebarkan artikel ini
SKIPM: Ekspor Produk Perikanan Kalteng Tembus Rp70 Miliar

Betang.id – Miharjo, Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengumumkan pencapaian luar biasa dalam nilai ekspor produk perikanan domestik di wilayah tersebut. Total nilai ekspor mencapai Rp70 miliar sepanjang Januari hingga November 2023.

Miharjo menyampaikan bahwa omzet tersebut merupakan akumulasi dari ekspor komoditas hidup sebanyak 1.409.241 ekor dan total komoditas non-hidup sebanyak 612.381 kilogram meter (kgm). Produk ekspor Kalteng melibatkan berbagai jenis, mencakup udang, kepiting, Botia, Peyang, ikan betutu, udang putih segar, ikan bulu ayam segar, bandeng segar, daging rajungan, dan ikan bawal segar.

Jenis ekspor yang paling menonjol antara lain udang Ronggeng, kepiting, Botia, Peyang, ikan betutu, udang putih segar, ikan bulu ayam segar, bandeng segar, daging rajungan, dan ikan bawal segar. Udang Ronggeng, sebagai salah satu unggulan, mencapai 513.570 ekor dengan nilai ekonomis mencapai Rp3,5 miliar untuk tujuan Jakarta. Selanjutnya, kepiting sebanyak 343.337 ekor dengan nilai ekonomis Rp1,3 miliar untuk tujuan Surabaya dan Jakarta.

Proses ekspor ini dilakukan melalui jalur udara dan kapal laut. Miharjo optimistis bahwa total nilai ekspor domestik produk perikanan dari Kalteng hingga akhir tahun 2023 dapat mencapai lebih dari Rp100 miliar. Menurutnya, ekspor produk perikanan dari Provinsi Kalteng pada periode yang sama telah mencapai Rp2 miliar, melibatkan produk hidup sebanyak 178.024 ekor dan 8.506 pcs.

Miharjo juga menyampaikan bahwa jenis ikan betutu menjadi salah satu kontributor terbesar dalam nilai uang ekspor, mencapai Rp1,6 miliar atau setara dengan 6.740 ekor dengan tujuan ekspor ke Malaysia. Sementara itu, jenis botia menjadi yang paling banyak diekspor, mencapai 155.901 ekor senilai Rp467 juta, dengan tujuan Singapura. Borneo Sucker juga mencatatkan angka signifikan, dengan 13.800 pcs dan nilai Rp41,4 juta, juga menuju Singapura.

Ekspor produk perikanan jenis Live Aquatic, dengan total 8.506 ekor, mencapai nilai ekonomis Rp59,5 juta dan diarahkan ke berbagai negara seperti China, Kanada, Hongkong, Inggris, Jepang, Amerika, dan Thailand. Miharjo menyimpulkan bahwa sektor perikanan Kalteng menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam kontribusinya pada ekonomi regional, serta memberikan dampak positif pada pemangku kepentingan industri perikanan di Indonesia.