Olahraga

Strategi Yamaha Menghadapi Tantangan Di MotoGP 2024: Hak Konsesi Dan Perubahan Aturan

Avatar of Enny Riana
11688
×

Strategi Yamaha Menghadapi Tantangan Di MotoGP 2024: Hak Konsesi Dan Perubahan Aturan

Sebarkan artikel ini
Strategi Yamaha Menghadapi Tantangan Di MotoGP 2024: Hak Konsesi Dan Perubahan Aturan

Betang.id – Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan perasaannya yang bercampur aduk setelah Yamaha dipastikan akan mendapatkan hak konsesi di MotoGP 2024. Meski memberikan peluang untuk memperbaiki motor, hak konsesi ini juga menunjukkan tantangan dan keterpurukan YZR-M1.

Sejak 2016, Yamaha dan Honda telah menyetujui aturan konsesi untuk membantu Ducati bangkit dan mendukung pabrikan baru seperti Aprilia, Suzuki, dan KTM dalam pengembangan motor dengan cepat. Namun, musim 2023 menjadi titik balik di mana semua pabrikan akhirnya bebas dari konsesi, sementara Yamaha dan Honda menghadapi tantangan dan Ducati mendominasi.

FIM dan Dorna Sports menginginkan perubahan aturan konsesi untuk membantu pabrikan Jepang. Meskipun Aprilia dan KTM tidak setuju, Yamaha dan Honda akhirnya mendapatkan hak konsesi terbanyak berdasarkan kategori perolehan poin di klasemen konstruktor.

Lin Jarvis menyatakan, “Sayangnya, konsesi sangat penting bagi kami. Jika ingin kembali maju, kami butuh lebih banyak kesempatan tes. Tahun depan, kami hanya punya dua rider.” Dia menambahkan bahwa tes akan memberikan kebebasan lebih bagi Yamaha dalam menggunakan mesin dan mengubah spesifikasi saat musim berlangsung.

Dengan jumlah poin Yamaha dan Honda pada 2023 kurang dari 35 persen dari total poin yang tersedia, mereka juga berhak mendapatkan enam wildcard. Jarvis menyebut bahwa penggunaan wildcard bukan prioritas utama Yamaha, yang lebih fokus pada hak menjalani tes tanpa batasan alokasi waktu dan sirkuit.

Jarvis menyatakan, “Tidak ada gunanya menggunakan wildcard jika itu tidak sesuai dengan program pengembangan kami. Namun, kami akan lebih aktif menggunakan wildcard di masa mendatang, dengan kontrak test rider Cal Crutchlow yang diperpanjang selama dua tahun.”

Di sisi lain, Jarvis melihat bahwa konsesi baru ini penting untuk menjaga jumlah peserta tetap sehat dalam MotoGP. “Ini baik untuk kejuaraan, sehingga kami bisa menghindari kemungkinan pabrikan Jepang meninggalkan MotoGP. Ini adalah langkah penting untuk jangka panjang,” tambahnya.