Betang.id – Sebanyak 50 tenaga kerja konstruksi di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, mengikuti pelatihan dan sertifikasi supervisor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) jenjang lima dan enam. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pekerja di sektor konstruksi dalam menerapkan standar keselamatan kerja yang sesuai dengan regulasi nasional.
Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan, Mirwansyah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program pelatihan dan sertifikasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk membina Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor jasa konstruksi. “Kegiatan pelatihan dan sertifikasi ini adalah agenda rutin yang dilakukan setiap tahun sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas tenaga kerja di Barito Selatan,” ujar Mirwansyah saat menghadiri acara yang diadakan di Buntok pada hari Rabu (12/9).
Ia menegaskan bahwa setiap tenaga kerja di bidang jasa konstruksi diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020. Sertifikasi ini tidak hanya mendukung kelayakan kerja tenaga konstruksi, tetapi juga sebagai jaminan kualitas dan keselamatan kerja di lapangan.
“Saya mengapresiasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Barito Selatan yang telah berperan aktif dalam menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi ini. Ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sesuai standar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mirwansyah menyatakan bahwa program ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Barito Selatan 2025-2045, khususnya pada pilar pertama terkait transposisi sosial. “Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, unggul, kompetitif, dan berakhlakul karimah,” ujar Mirwansyah yang mewakili Penjabat Bupati Barito Selatan, DR Deddy Winarwan.
Kerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin
Plt Sekretaris DPUPR Barito Selatan, M Taufik, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) V Banjarmasin. Ia menegaskan bahwa pelatihan dan sertifikasi ini merupakan amanat dari Undang-Undang Cipta Kerja, yang menekankan pentingnya sertifikasi di sektor konstruksi.
“Pelatihan ini sangat penting dalam upaya mencegah kecelakaan kerja, terutama di sektor konstruksi yang rentan terhadap risiko. Kami berupaya untuk memastikan bahwa seluruh tenaga kerja memahami pentingnya keselamatan kerja,” jelas M Taufik mewakili Kepala DPUPR Barito Selatan, DR Ita Minarni.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari dan diisi dengan pembekalan materi tentang K3, mulai dari peraturan-peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja hingga langkah-langkah pengawasan dalam proyek konstruksi. “Hari pertama peserta mendapatkan pembekalan materi, dan hari kedua akan dilaksanakan sertifikasi uji kompetensi dengan mendatangkan dua assessor dari Surabaya,” jelas Sri Sumarni, narasumber dalam pelatihan ini.
Peserta dari Berbagai Lini Sektor Konstruksi
Kabid Bina Jasa Konstruksi pada DPUPR Barito Selatan, Hawinu B. Handen, menjelaskan bahwa peserta pelatihan dan sertifikasi ini tidak hanya berasal dari tenaga kerja jasa konstruksi atau kontraktor, tetapi juga melibatkan berbagai kalangan lain. “Peserta datang dari berbagai latar belakang, mulai dari penyedia jasa atau kontraktor, Pegawai Tidak Tetap (PTT) di DPUPR, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) dari beberapa dinas teknis,” ujarnya.
Selain itu, beberapa guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN-3) Buntok juga turut serta dalam pelatihan ini. Keterlibatan berbagai pihak ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pengembangan SDM di Barito Selatan, terutama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berstandar tinggi.
Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, diharapkan tenaga kerja konstruksi di Barito Selatan mampu menghadapi tantangan di lapangan dengan lebih baik, khususnya dalam hal keselamatan kerja. Ini juga menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa setiap proyek konstruksi yang berjalan di wilayah Barito Selatan mematuhi regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan.
