Betang.id – Perkembangan teknologi selalu menghadirkan inovasi baru, salah satunya adalah smartphone lipat. Namun, berdasarkan laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC), smartphone model lipat diprediksi akan mengalami penurunan volume di pasar, meskipun sempat menjadi tren dalam tiga tahun terakhir. Fenomena ini didorong oleh pergeseran fokus produsen teknologi ke pengembangan ponsel berbasis artificial intelligence (AI), yang dinilai lebih menjanjikan.
Penurunan Pasar HP Lipat
Menurut data IDC, volume pengiriman smartphone lipat global turun sebesar 7,4% pada kuartal ketiga 2024, bahkan ketika beberapa produsen besar meluncurkan model terbaru mereka. Penurunan ini menjadi indikasi bahwa minat terhadap HP lipat mulai melemah di tengah persaingan teknologi yang semakin ketat.
Anthony Scarsella, Direktur Riset IDC’s Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, menyatakan bahwa ada dua tantangan utama yang masih membayangi perkembangan HP lipat:
- Masalah Daya Tahan
HP lipat umumnya menghadapi kritik terkait kekuatan engsel dan layar fleksibel, yang sering kali menimbulkan keraguan konsumen terhadap ketahanannya. - Minimnya Kasus Penggunaan Unik
Banyak pengguna merasa bahwa fitur HP lipat tidak menawarkan nilai tambah yang signifikan dibandingkan smartphone konvensional.
Proyeksi Pertumbuhan Jangka Panjang
Meski menghadapi tantangan, IDC memprediksi bahwa pasar HP lipat tetap dapat mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 10,5% pada tahun 2024. Bahkan, hingga tahun 2028, HP lipat diproyeksikan mempertahankan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 15,9%, menandakan bahwa segmen ini masih memiliki daya tarik tertentu bagi konsumen premium.
Kebangkitan Pasar Smartphone Global
Secara keseluruhan, pasar smartphone global diperkirakan pulih pada tahun 2024 setelah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut. IDC memproyeksikan pengiriman smartphone di seluruh dunia akan mencapai 1,24 miliar unit pada tahun 2024, dengan pertumbuhan global sebesar 6,2%.
Faktor pendorong utama kebangkitan ini adalah:
- Pertumbuhan signifikan smartphone Android di China dan negara berkembang dengan angka 7,6%.
- Penjualan iPhone yang hanya tumbuh 0,4%, meskipun Apple tetap memimpin dari segi keuntungan.
Persaingan Android vs iOS
Meskipun pertumbuhan Android lebih cepat, Apple masih mendominasi pasar premium. Menurut IDC, harga jual rata-rata iPhone melampaui USD 1.000 per unit, jauh di atas rata-rata perangkat Android yang berada di kisaran USD 295. Hal ini mencerminkan fokus Apple pada pasar kelas atas, yang memberikan margin keuntungan lebih tinggi dibandingkan para pesaingnya.