Scroll untuk baca artikel
Berita

Trump Beri Sinyal Pertahankan TikTok di Amerika Serikat: Sebuah Upaya Menghindari Pemblokiran?

Avatar of Yenni Arianti
122
×

Trump Beri Sinyal Pertahankan TikTok di Amerika Serikat: Sebuah Upaya Menghindari Pemblokiran?

Sebarkan artikel ini
Trump Beri Sinyal Pertahankan TikTok di Amerika Serikat: Sebuah Upaya Menghindari Pemblokiran?

Betang.id – Setelah tarik-ulur keputusan yang berlarut-larut, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya buka suara soal nasib TikTok di AS. Aplikasi berbagi video yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok, ByteDance, sebelumnya diwajibkan menjual operasinya di AS jika ingin tetap beroperasi di negara tersebut. Namun, Trump kini memberikan indikasi berbeda, memunculkan harapan baru bagi TikTok.

Keputusan ini tak lepas dari berbagai polemik yang terjadi di Amerika Serikat, mulai dari isu keamanan nasional hingga pengaruh politik yang menyelimuti popularitas platform ini. Di masa kampanye, Trump bahkan sempat menyebut bahwa TikTok memiliki peran penting dalam kesuksesannya.

scroll untuk membaca

TikTok dan Kontribusi dalam Kemenangan Pemilu?

Mengutip laporan dari Reuters, Trump menyatakan keinginannya untuk memberikan TikTok kesempatan bertahan lebih lama di AS. “Mungkin tidak ada salahnya mempertahankan mereka sedikit lebih lama,” ujar Trump dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan ini menimbulkan spekulasi bahwa TikTok, secara tidak langsung, memberikan kontribusi signifikan dalam meraih dukungan bagi Trump pada pemilu sebelumnya. Jika benar, ini akan menjadi salah satu faktor yang membuat Trump bersikap lunak terhadap aplikasi tersebut, meskipun banyak pihak di lingkaran politik AS menentangnya.

Namun, pernyataan Trump ini bertentangan dengan pandangan Departemen Kehakiman AS, yang menilai bahwa kehadiran TikTok berpotensi mengancam keamanan nasional. Tuduhan utama yang dilayangkan adalah dugaan hubungan platform tersebut dengan pemerintah Tiongkok, yang memunculkan kekhawatiran terkait pengumpulan data pengguna AS.

TikTok Diwajibkan Menjual Operasinya

Sebelumnya, ByteDance telah diberikan ultimatum untuk menjual asetnya di AS kepada perusahaan lokal sebagai upaya menjaga eksistensi TikTok. Jika tidak, aplikasi tersebut akan dilarang sepenuhnya. Sesuai rencana, pemblokiran TikTok dijadwalkan berlaku pada 19 Januari 2025, hanya sehari sebelum Trump dijadwalkan kembali menduduki kursi presiden.

Namun, hingga saat ini, Trump belum menjelaskan secara rinci bagaimana langkah konkrit untuk menyelamatkan aplikasi tersebut. Jika benar ingin mempertahankan TikTok, Trump harus menempuh jalur hukum atau mencari jalan tengah yang dapat memuaskan pihak keamanan nasional sekaligus mendukung keberlangsungan platform tersebut.

TikTok Tak Menyerah: Upaya Hukum Masih Berjalan

Sementara itu, TikTok juga tidak tinggal diam. Perusahaan tersebut tengah mengajukan banding atas keputusan pemblokiran ke Mahkamah Agung AS. Sidang terkait banding ini dijadwalkan dimulai pada 10 Januari 2025, dan hasilnya akan menjadi penentu nasib TikTok di pasar Amerika Serikat.

Proses hukum ini akan menjadi momen krusial, tidak hanya bagi TikTok, tetapi juga bagi Trump yang sudah memberikan indikasi ingin mempertahankan aplikasi tersebut. Apakah Mahkamah Agung akan memihak TikTok atau mendukung pemerintah dalam upaya memblokirnya? Semua akan terjawab setelah sidang selesai digelar.

Pengaruh Keputusan Terhadap Industri Media Sosial

Apapun hasil akhirnya, kasus TikTok di AS menjadi salah satu contoh paling menonjol tentang bagaimana politik, keamanan nasional, dan bisnis teknologi saling bertabrakan. Keputusan ini akan memberikan dampak besar terhadap hubungan AS dan Tiongkok, sekaligus menjadi preseden penting bagi perusahaan teknologi asing lainnya yang ingin beroperasi di Amerika.

Bagi Trump, ini juga menjadi ujian awal dalam masa kepresidenannya, apakah ia mampu mengatasi isu besar ini tanpa memunculkan konflik baru atau mengorbankan popularitasnya. Jika benar TikTok dianggap berperan dalam keberhasilannya, upaya Trump mempertahankan aplikasi tersebut akan menjadi langkah yang sangat strategis, baik secara politik maupun personal.

TikTok Masih di Ujung Tanduk

TikTok kini berada dalam situasi genting, di mana masa depan aplikasinya di AS bergantung pada keputusan politik dan hukum yang saling berkelindan. Dengan Trump memberikan dukungan tentatif, serta proses banding yang tengah berlangsung, TikTok memiliki peluang untuk tetap bertahan. Namun, apakah itu cukup untuk melawan arus besar kebijakan keamanan nasional yang mengancamnya?

Kita hanya bisa menunggu hasil sidang dan langkah-langkah Trump selanjutnya. Satu hal yang pasti, nasib TikTok di AS bukan hanya soal aplikasi media sosial, melainkan cerminan dari bagaimana teknologi modern terhubung dengan geopolitik global.

Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang