Berita

Twitter X Rencanakan Penutupan Kantor Pusat, Karyawan Terkena Dampak

Avatar of Enny Riana
1496
×

Twitter X Rencanakan Penutupan Kantor Pusat, Karyawan Terkena Dampak

Sebarkan artikel ini
Twitter X Rencanakan Penutupan Kantor Pusat, Karyawan Terkena Dampak

Betang.id – Beredar laporan bahwa perusahaan media sosial milik Elon Musk, X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), akan menutup kantor pusat mereka yang terletak di San Francisco, Amerika Serikat. Kantor yang berlokasi di 1355 Market Street ini telah menjadi markas Twitter sejak 2011 dan merupakan saksi bisu perjalanan awal perusahaan tersebut sebelum diakuisisi oleh Elon Musk dan berganti nama menjadi X.

Penutupan Kantor Pusat San Francisco

Rencana penutupan kantor pusat ini terungkap melalui e-mail internal yang dikirimkan oleh CEO X, Linda Yaccarino, kepada para karyawannya pada Senin, 5 Agustus 2024, waktu setempat. Dalam memo tersebut, Yaccarino menyebutkan bahwa kantor di San Francisco akan ditutup dalam beberapa minggu mendatang, dan para karyawan yang bekerja di sana akan dipindahkan ke kantor lain di San Jose, California. Selain itu, X juga membuka kantor teknik (engineering) baru di Palo Alto, California, yang tidak hanya akan menampung karyawan X tetapi juga karyawan dari perusahaan kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, xAI.

Dampak Terhadap Karyawan

Menurut Yaccarino, keputusan untuk merelokasi kantor pusat ini merupakan langkah penting yang berdampak pada banyak karyawan, namun diyakini sebagai keputusan yang tepat untuk keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Memo ini muncul beberapa minggu setelah Elon Musk mengungkapkan rencana untuk memindahkan markas X dari California ke Austin, Texas. Namun, pernyataan Musk tersebut bertentangan dengan isi e-mail Yaccarino yang menegaskan bahwa karyawan X tetap akan beroperasi di wilayah California.

Alasan Pemindahan

Salah satu alasan di balik keputusan ini adalah ketidakcocokan Musk dengan undang-undang dan peraturan di San Francisco yang dianggapnya memengaruhi operasional perusahaan, terutama yang berkaitan dengan platform pembayaran. Dalam postingannya di media sosial X, Musk menyatakan bahwa operasional perusahaan di San Francisco menjadi sulit karena peraturan tersebut. Musk bahkan menyebutkan bahwa beberapa perusahaan layanan keuangan seperti Stripe dan Block (CashApp) juga terpaksa pindah dari San Francisco karena alasan yang sama. Namun, Musk tidak menyebutkan secara spesifik peraturan finansial mana yang dimaksud.

Selain isu finansial, Musk juga tidak setuju dengan aturan baru yang disahkan oleh Gubernur California, Gavin Newsom, terkait kebijakan anti-diskriminasi terhadap transgender. Aturan ini menghapus kebijakan yang mewajibkan sekolah untuk memberi tahu orang tua apabila anak mereka mengubah kata ganti atau mengidentifikasi diri dengan gender yang berbeda dari yang tercatat di sekolah.

Dengan berbagai pertimbangan ini, penutupan kantor pusat di San Francisco dan relokasi karyawan menjadi langkah strategis yang dipilih oleh X untuk menghadapi tantangan operasional dan regulasi di wilayah tersebut.