Betang.id – Vivo telah mencapai posisi puncak sebagai vendor smartphone terbesar dalam laporan Counterpoint untuk kuartal pertama tahun 2024, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Oppo. Prestasi ini menunjukkan kemajuan yang signifikan bagi Vivo, sebuah merek yang identik dengan warna biru, yang berhasil mencatatkan pengiriman smartphone yang mengesankan selama periode Q1 2024.
Menurut laporan tersebut, Vivo bukan satu-satunya yang berhasil dalam pergerakan industri smartphone ini. Seluruh industri ini terbilang gemilang, terutama dengan memanfaatkan momentum Ramadhan di bulan Maret. Analis Senior Febriman Abdillah mengomentari fenomena ini, “Konsumen Indonesia cenderung meningkatkan belanja mereka selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri berikutnya, termasuk dalam hal meng-upgrade ponsel cerdas mereka.”
Febriman menambahkan, “Melihat tren belanja Ramadhan tahun lalu, di mana permintaan meningkat, OEM telah lebih mempersiapkan diri untuk tahun ini dengan meluncurkan produk-produk baru menjelang perayaan Ramadhan. Ini mendapat apresiasi dari konsumen karena peluncuran smartphone baru juga diiringi dengan promosi flash sale.”
Vivo, yang kini menduduki posisi teratas setelah tiga tahun, berhasil meraih pangsa pasar sebesar 19,2%. Hal ini tercapai melalui peningkatan distribusi yang lebih efisien dan strategi pemasaran yang agresif. Seri Y, termasuk model-model terbaru seperti Y100 dan Y03, menjadi pendorong utama pengiriman dari Vivo. Selain itu, promosi online di platform seperti Eraspace, Tokopedia, Blibli, Shopee, dan Lazada, serta kemitraan dengan brand fintech seperti Kredivo dan Spectra untuk promo cicilan, juga turut membantu Vivo meningkatkan minat konsumen.
Namun, kesuksesan Vivo ini juga diikuti oleh merek Tiongkok lainnya, Xiaomi, yang berhasil tumbuh 55% YoY dan naik ke posisi kedua. Selama kuartal tersebut, Xiaomi berhasil mempercepat penggantian model lama dengan model-model baru sambil menawarkan promosi harga yang menarik. Seri Redmi Note 13, Redmi A3, Pocophone X6, X6 Pro, dan Xiaomi 14 termasuk di antara model-model yang populer yang diperkenalkan oleh Xiaomi pada kuartal tersebut. Selain itu, Xiaomi juga memimpin di kisaran harga di bawah $200 dengan pangsa pasar sebesar 21%.
Namun, saudara Vivo, Oppo, mengalami penurunan YoY karena berkurangnya pengiriman di segmen entry-level (<$200), bersama dengan Samsung. Di sisi lain, Realme juga mengalami penurunan pengiriman di semua rentang harga. Seri Realme 12, yang baru diluncurkan, membutuhkan waktu untuk berkembang di kisaran harga yang lebih tinggi. Realme juga melewatkan kesempatan dengan tidak merilis seri GT yang populer dari tahun sebelumnya.
Satu hal yang menarik dari laporan ini adalah absennya Transsion Group dari daftar pengiriman smartphone selama Q1 YoY. Padahal, jika dilihat dari masa lalu, Transsion Group, yang mengelola merek Infinix, Itel, dan Tecno, mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.
Meskipun begitu, segmen kelas menengah ($200-$399) tumbuh sebesar 37% YoY pada Q1 2024, mencapai pangsa pasar sebesar 27%. Pertumbuhan ini didorong oleh Xiaomi, Samsung, dan Vivo, terutama dengan penambahan model-model baru seperti Samsung Galaxy A15, Galaxy A25, Vivo Y100, dan seri Redmi Note 13.
Pengiriman ponsel pintar 5G juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, tumbuh 77% YoY dan mencapai pangsa pasar sebesar 29% dari total pengiriman ponsel pintar. Pertumbuhan ini dipimpin oleh Vivo dan Oppo, dengan pangsa gabungan sebesar 39%.
Meskipun demikian, segmen $200-$399 masih menjadi yang terbesar, menyumbang 57% dari total pengiriman 5G. OEM masih berpikir-pikir untuk meluncurkan ponsel pintar 4G di pasar Indonesia karena adopsi 5G yang masih lambat.