Betang.id – Setelah lebih dari dua tahun dirilis, Windows 11 masih berjuang untuk mendapat tempatnya di pasar global hingga saat ini.
Data terbaru dari Statcounter menunjukkan bahwa Windows 11 baru mencapai pangsa pasar sekitar 25 persen, sementara Windows 10 masih mendominasi dengan pangsa sekitar 70 persen.
Meskipun begitu, Windows 11 sempat mencapai puncaknya pada bulan Februari dengan pangsa pasar sebesar 28,16 persen sebelum mengalami penurunan.
Salah satu alasan yang mungkin menyebabkan rendahnya adopsi Windows 11 adalah persyaratan CPU yang ketat.
Sebelumnya, persyaratan prosesor yang harus dipenuhi cukup kontroversial, dan pembaruan besar berikutnya, versi 24H2, yang dijadwalkan akan dirilis akhir tahun ini, diperkirakan akan semakin menghadirkan persyaratan prosesor yang lebih ketat lagi dengan membutuhkan dukungan untuk set instruksi POPCNT dan SSE4.2.
Hal ini berpotensi membatasi pengguna dengan perangkat keras lama dan menghambat pertumbuhan adopsi.
Tentu saja, pembaruan besar tersebut juga akan membawa manfaat. Microsoft berencana untuk memperkenalkan fungsionalitas AI tingkat lanjut dalam Windows 11, termasuk peningkatan pada asisten Copilot AI-nya.
Fitur-fitur ini akan menggunakan Neural Processing Units (NPU) untuk meminimalkan ketergantungan pada server cloud, yang dapat menarik bagi pengguna yang peduli tentang privasi mereka.
Pembaruan juga akan membawa dukungan untuk teknologi Wi-Fi 7 terbaru, menjamin koneksi yang lebih baik bagi perangkat yang kompatibel.
Meskipun begitu, keputusan Microsoft untuk menyisipkan iklan di dalam menu Start Windows 11 menuai kritik.
Bagian baru yang menyarankan aplikasi dari pengembang tertentu yang tersedia di Microsoft Store dapat memengaruhi pengalaman pengguna, terutama bagi mereka yang tidak menyukai iklan yang terlalu sering muncul.
Meskipun begitu, Windows 11 terus menarik minat di kalangan gamer.
Survei Steam pada bulan April 2024 menunjukkan bahwa pangsa pasar Windows 11 di antara pemain game terus meningkat, mencapai 45 persen sedangkan Windows 10 mengalami penurunan menjadi 51 persen.
Komunitas game tampaknya lebih mudah menerima Windows 11 berkat fitur-fitur yang ditingkatkan yang memungkinkan pengoptimalan aplikasi HDR dan AI untuk game modern.
Meskipun begitu, masih banyak pengguna yang setia pada Windows 10, terutama karena Microsoft telah menghentikan pembaruan fitur baru untuk Windows 10 tahun lalu.
Namun, dukungan untuk Windows 10 akan terus berlanjut hingga Oktober 2025, memungkinkan pengguna dan bisnis untuk tetap menggunakan OS yang terjamin keamanannya.
Sementara Microsoft terus berupaya untuk memperbaiki Windows 11 dengan fitur-fitur canggih, tantangan terbesar mereka tetaplah meyakinkan pengguna Windows untuk beralih ke versi terbaru.
Terutama bagi pengguna dengan perangkat keras lama atau yang meragukan manfaat Windows 11 dibandingkan Windows 10 yang sudah terbukti kuat.
Meskipun begitu, adopsi Windows 11 mulai meningkat di kalangan gamer, dan dengan pembaruan yang akan datang, Microsoft berharap dapat menyakinkan lebih banyak pengguna tentang keunggulan OS mereka.