Berita

xAI, Startup AI Besutan Elon Musk Hadirkan API Grok dengan Fitur Terbatas

Avatar of Enny Riana
760
×

xAI, Startup AI Besutan Elon Musk Hadirkan API Grok dengan Fitur Terbatas

Sebarkan artikel ini
xAI, Startup AI Besutan Elon Musk Hadirkan API Grok dengan Fitur Terbatas

Betang.id – Perusahaan kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, xAI, baru-baru ini meluncurkan Application Programming Interface (API) pertama mereka yang memungkinkan pengguna mengakses Grok, model AI generatif buatan xAI. Meski demikian, API Grok saat ini masih menawarkan fitur yang terbatas. Model pertama yang tersedia adalah Grok-beta, dengan biaya layanan yang dimulai dari $5 per satu juta token input, atau setara dengan sekitar 750.000 kata. Sementara itu, harga untuk satu juta token output adalah $15. Token ini merujuk pada unit data yang lebih kecil yang digunakan dalam pemrosesan bahasa, di mana satu kata dapat terdiri dari beberapa token.

Dilansir dari TechCrunch, sejauh ini, masih ada sejumlah ketidakjelasan terkait versi model Grok yang digunakan, khususnya dengan nama Grok-beta yang dihadirkan xAI dalam API tersebut. Dalam dokumentasi API, disebutkan beberapa varian dari Grok, seperti Grok 2 dan Grok mini, yang merupakan versi ringan dengan biaya lebih terjangkau. Namun, tidak ada kejelasan versi mana yang ditawarkan pada tahap peluncuran ini, dan ini menyebabkan kebingungan di kalangan pengguna, khususnya para pengguna platform X (sebelumnya Twitter) yang menjadi media integrasi utama Grok.

Model Grok yang Terintegrasi dengan Platform X

Saat ini, model Grok sudah diintegrasikan dengan X, tetapi hanya bisa diakses oleh pengguna X Premium+ yang membayar biaya langganan bulanan sebesar $16. Menurut Elon Musk, Grok memiliki keunikan dibanding model AI lainnya. Grok digambarkan sebagai model yang “berani dan tegas,” bahkan terkesan “memberontak.” Musk menyebut bahwa Grok tidak hanya akan menanggapi pertanyaan standar, tetapi juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan sensitif atau kontroversial tanpa filter yang biasanya diterapkan pada model AI konvensional seperti ChatGPT. Grok dirancang agar dapat merespons berbagai pertanyaan tanpa batasan, sehingga mampu menghasilkan jawaban yang lebih fleksibel dan terkadang, dalam batas tertentu, agak vulgar.

Selain itu, Grok juga menawarkan kemampuan untuk merangkum berita dan peristiwa yang sedang trending di media sosial. Meskipun demikian, pengguna X melaporkan bahwa model ini masih sering mengalami kesalahan dalam merangkum informasi terkini. Ke depan, xAI akan terus memperbaiki dan memperluas fitur pencarian Grok di platform X, termasuk kemampuan analitik posting, serta fungsi balasan otomatis, yang akan semakin mempererat keterhubungan Grok dengan para pengguna.

Fitur API Grok dan Potensi Kolaborasi Eksternal

API Grok dari xAI mendukung fungsi `function calling`, yang memungkinkan integrasi Grok dengan berbagai alat eksternal seperti basis data, hingga mesin pencari. Meski fitur ini belum sepenuhnya aktif, dokumentasi API menunjukkan adanya kemampuan pemrosesan teks dan gambar yang memungkinkan Grok menganalisis serta merespons dua jenis konten tersebut. Dalam beberapa kasus, Grok bahkan dapat membuat gambar yang dihasilkan dari generator gambar terbuka bernama Flux. Fitur ini memungkinkan Grok membuat dan membagikan gambar secara bebas di X, yang meski kontroversial, diharapkan dapat memperluas daya tarik platform X untuk para pengguna konten visual.

Musk melihat potensi besar dari integrasi Grok ini, terutama untuk meningkatkan berbagai layanan di X, mulai dari informasi profil akun, bio, hingga kemampuan pencarian dan analisis data. Dengan API xAI yang dirancang untuk menghubungkan model Grok dengan alat eksternal, kemampuan ini berpotensi untuk diimplementasikan ke lebih banyak platform serta memperluas kapabilitas Grok dalam berbagai situasi penggunaan, baik untuk bisnis maupun penggunaan personal.

Peluang dan Tantangan Teknologi AI Generatif Grok

Meski Grok dirancang dengan pendekatan yang berbeda dari AI generatif lainnya, model ini juga menghadapi beberapa tantangan. Sifat Grok yang “berani” dalam menjawab berbagai jenis pertanyaan, termasuk konten sensitif, menimbulkan pertanyaan seputar batasan etis dan keamanan dalam penggunaan AI. Beberapa pengguna di X mengungkapkan bahwa jawaban Grok sering kali tidak sesuai atau bahkan tidak akurat dalam hal peristiwa trending. Hal ini menimbulkan keprihatinan mengenai efektivitas Grok dalam menyediakan informasi yang benar dan relevan.

Di sisi lain, Grok memiliki keunggulan dalam memberikan fleksibilitas kepada pengguna yang menginginkan AI dengan interaksi yang lebih santai dan tanpa batasan ketat. Kolaborasi dengan Flux memungkinkan Grok memproduksi konten visual tanpa batasan, meski fitur ini dapat memicu kontroversi terkait kebijakan konten di berbagai platform sosial media.

Elon Musk berharap dengan terus mengembangkan Grok dan menambah fitur-fitur baru yang relevan, xAI dapat menjadi pesaing kuat dalam industri AI, menawarkan model AI yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Grok memiliki potensi besar untuk tidak hanya digunakan dalam layanan X, tetapi juga di sektor bisnis yang membutuhkan dukungan AI yang fleksibel dan tangguh.

Dengan pendekatan inovatif dan strategi pemasaran yang berani, xAI tampaknya berambisi untuk menjadikan Grok sebagai solusi AI yang lebih maju dalam menjawab kebutuhan pengguna yang semakin beragam di era digital saat ini.