Betang.id – Setelah sukses dengan penjualan kendaraan listriknya di China, Xiaomi EV, unit bisnis otomotif milik Xiaomi, kini mulai mempersiapkan diri untuk menjajaki pasar luar negeri. Langkah ini mencerminkan ambisi besar Xiaomi untuk memperluas bisnis kendaraan listriknya ke kancah global, meskipun rincian mengenai negara-negara target—termasuk kemungkinan masuk ke Indonesia—belum diumumkan.
Ekspansi Global Dimulai
Laporan dari media lokal China, 36kr, mengungkapkan bahwa Xiaomi EV sedang melakukan perekrutan untuk sejumlah posisi strategis terkait ekspansi internasional. Beberapa posisi yang sedang dicari antara lain:
- Riset Pasar untuk memahami kebutuhan pasar lokal.
- Manajemen Penjualan dan Distribusi untuk memastikan strategi pemasaran berjalan efektif.
- Teknisi Purnajual yang akan menjadi ujung tombak layanan pelanggan di luar negeri.
Sebagai langkah awal, Xiaomi EV akan menjual mobil listriknya dalam jumlah kecil di beberapa negara untuk mengukur respons pasar. Jika hasilnya positif, Xiaomi akan mempersiapkan peluncuran berskala besar.
Kesuksesan di China: Fondasi Ambisi Global
Model pertama Xiaomi EV, sedan listrik SU7, telah membuktikan diri sebagai produk yang kompetitif di pasar domestik China. Diresmikan pada 28 Maret 2024, SU7 ditawarkan dengan harga mulai USD 29.700 (sekitar Rp 450 juta). Dalam waktu singkat, pengiriman kendaraan ini telah melampaui target awal sebanyak 100.000 unit untuk tahun 2024.
Sebagai tindak lanjut, Xiaomi meningkatkan target penjualan menjadi 130.000 unit untuk tahun depan. Kesuksesan ini menjadi dasar bagi Xiaomi untuk memperluas sayap ke pasar internasional.
Tak hanya berhenti di SU7, Xiaomi juga telah meluncurkan model kedua mereka, SUV YU7, pada 9 Desember 2024. SUV ini direncanakan meluncur ke pasar pada pertengahan tahun depan, sekitar bulan Juni atau Juli, dan diharapkan melengkapi portofolio produk mereka yang siap bersaing di pasar global.
Penampilan di Panggung Internasional
Sebelum peluncuran resmi SU7, Xiaomi memperkenalkan sedan listriknya pada acara bergengsi Mobile World Congress 2024 di Barcelona. Ini menjadi debut internasional Xiaomi di industri otomotif.
Selanjutnya, pada bulan Juli 2024, dua unit SU7 dikirim ke Prancis untuk dipamerkan di Paris, yang merupakan salah satu pusat otomotif global. Pendiri Xiaomi, Lei Jun, menyatakan ambisi Xiaomi untuk mulai menjual mobil listriknya di Eropa sebelum tahun 2030, menegaskan betapa seriusnya Xiaomi dalam melebarkan bisnis EV-nya.
Kekuatan dan Tantangan Xiaomi di Pasar Internasional
Sebagai pemain baru di dunia otomotif, Xiaomi membawa keunggulan unik dibandingkan pesaingnya:
- Pengalaman di Pasar Internasional: Dengan bisnis ponselnya yang sukses secara global, Xiaomi telah membangun jaringan yang kuat dan memahami dinamika pasar luar negeri.
- Diversifikasi Produk Teknologi: Xiaomi memiliki keahlian dalam membangun ekosistem teknologi yang terintegrasi, yang menjadi nilai tambah bagi kendaraan listrik mereka.
Namun, ada tantangan besar yang perlu diatasi:
- Pengakuan Merek di Segmen Premium: Xiaomi selama ini dikenal sebagai merek dengan harga terjangkau. Membangun citra sebagai produsen kendaraan listrik premium membutuhkan strategi yang matang.
- Kompetisi Ketat di Pasar Eropa dan Amerika Utara: Xiaomi harus menghadapi raksasa otomotif seperti Tesla, BYD, hingga pemain tradisional seperti Volkswagen dan BMW yang telah lebih dulu menanamkan akar di pasar tersebut.
Indonesia, Pasar Potensial untuk Xiaomi EV?
Indonesia, sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, menjadi wilayah yang sangat strategis untuk pemain kendaraan listrik. Dengan berkembangnya infrastruktur EV dan kebijakan pemerintah yang mendorong adopsi mobil listrik, Xiaomi EV memiliki peluang besar jika memutuskan untuk masuk ke pasar Indonesia.
Mobil seperti SU7 dengan harga terjangkau dapat menjadi opsi menarik bagi konsumen Indonesia yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa merogoh kocek terlalu dalam. Namun, keberhasilan Xiaomi di Indonesia akan sangat bergantung pada:
- Harga yang Kompetitif dibandingkan model EV dari pemain lain seperti Hyundai dan Wuling.
- Ketersediaan Infrastruktur Pengisian Daya EV untuk mendukung pengguna di wilayah perkotaan maupun daerah terpencil.
Langkah Xiaomi EV untuk mengekspor mobil listriknya ke mancanegara menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan ini ingin menjadi pemain global di sektor kendaraan listrik. Dengan kesuksesan SU7 di China dan persiapan peluncuran model kedua, YU7, Xiaomi terlihat semakin matang untuk bersaing di pasar internasional.
Sementara Xiaomi belum mengumumkan rencana spesifik untuk pasar Indonesia, peluang untuk memasuki negara ini sangat besar. Dengan strategi yang tepat, Xiaomi dapat menjadi salah satu pemain kunci dalam mendorong transisi ke kendaraan listrik di Indonesia dan wilayah lain di Asia Tenggara.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang